STABAT (podiumindonesia.com) –
Pergunjingan wali murid di SD Negeri 050660 Kwala Bingai Kecamatan Stabat mengenai adanya ‘buku paket’ yang di fotocopy sulit terbantahkan.
Tim PODIUM menemukan itu dan berhasil memfoto beberapa buku paket milik murid kelas 3 di sekolah tersebut. “Apa yang kami sampaikan pada rekan-rekan bukanlah informasi bohong,” ujar Ibu Purnama, salah seorang wali murid, pada wartawan ketika ditanya, kemarin.
Menurutnya, kalau tidak memfotocopy dari murid yang lain, anaknya jelas tak punya buku. Hal senada disampaikan Pak Situmorang. “Anak saya sudah kelas 3 dan sudah 3 tahun pula mengalami hal yang sama seperti yang diutarakan orang tua murid kelas 3 C lainnya. Kalau kami tidak memfotocopy, jelas anak kami tidak bisa belajar di rumah,” gerutunya.
Sementara, salah seorang wali murid lainnya sudah berencana memindahkan anaknya ke SD 050662 di Kelurahan Perdamian Stabat. “Buat apa menyekolahkan anak di SD yang begituan,” ujarnya pada wartawan.
Kemegahan gedung sekolah yang rencananya diprogram pemerintah untuk sekolah satu atap itu tak sesuai dengan citra pengelolanya.
“Kita berharap pada Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu tanggap dengan hal ini, karena SDN 050660 lokasinya hanya berkisar 500 meter dari rumah dinas dan kantor Bupati Langkat,” cetusya.
Ketika diminta komentar dan tanggapannya tentang rumor ketidakberesan SDN 050660 Kwala Bingai itu, Ketua Forum Karya Putra Sumatera Utara (FKP-SU), T Syaiful Anhar meminta pihak terkait utamanya Dinas Pendidikan Langkat, agar pro aktif menyikapi hal itu.
“Ini menyangkut hal pendidikan di Langkat dan nama baik Pak H Ngogesa yang digadang-gadang menuju ke Sumut 1 (Calon Gubernur). Saya berharap pada pihak yang melindungi oknum Kepala SDN 050660, agar tidak bermain api, karena hal itu merusak nama Bupati Ngogesa,” ujarnya.
Ketika Kepala SDNĀ 050660 Kwala Bingai Stabat, Mimi Farida dikonfirmasi awak media via telepon ke nomor 08126000xxx tidak tersambung. Di SMS terkait keresahan wali murid dikarenakan harus mengeluarkan biaya sendiri untuk memfotocopy buku paket sekolah, tak juga mendapat balasan hingga saat ini. (PI-rel)