MEDAN – Musibah bencana alam tanah longsor dan banjir yang terjadi di sejumlah daerah Sumatera Utara (Sumut) dalam waktu beberapa hari ini mengakibatkan ribuan masyarakat harus mengungsi di tempat yang aman.
Salah satu daerah yang terdampak bencana alam itu Kota Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Saat ini kondisi di wilayah itu terisolir karena putusnya sejumlah akses jalur akibat tertimbun material longsor.
Di tengah situasi bencana alam itu beredar video warga terekam kamera melakukan aksi penjarahan di salah satu swalayan yang berlokasi Kecamatan Sarudik, Kota Pandan, Kabupaten Tapteng.
Berdasarkan rekaman video yang didapat, Sabtu (29/11/2025) lalu, terlihat para warga dengan cara paksa mengambil makanan serta barang-barang lainnya dari dalam swalayan. Aksi itu dilakukan warga karena diduga kurangnya pasokan bantuan pangan di tengah situasi bencana alam tersebut.
“Terjadi penjarahan di Pandan,” ucap seorang pria di dalam rekaman video tersebut.
Peristiwa penjarahan di swalayan yang telah viral di media sosial itu ditindaklanjuti personel Satuan Reskrim Polres Sibolga. Sebanyak 16 orang terduga pelaku yang mengambil makanan diamankan.
Adapun identitas 16 orang terduga pelaku penjarahan yang diamankan berinisial, MHH (20), SS (24), AZ (27), ZR (24), OFH (18), ART (19), DH (20), ISS (18), A (18), MS (18), BA (18), ER (21), DAM (18), ABS (18), D (18) dan BNH (17).
Kasat Reskrim Polres Sibolga AKP Rustam E Silaban, Senin (1/12/2025), mengakui penangkapan terduga pelaku penjarahan di tengah terjadinya musibah bencana alam tersebut.
“Para pelaku ini mengambil sejumlah barang, mulai dari minuman kemasan, sosis, gula, sabun, hingga makanan ringan,” ujarnya.








