EKONOMI

Gus Irawan Optimis Swasembada Listrik Untuk Kebangkitan Ekonomi Rakyat

 

KOTAPINANG (podiumindonesia.com)- Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu menjadi pembicara di seminar nasional Swasembada listrik untuk kebangkitan ekonomi rakyat, Jumat di Convention Hall Blok IX, Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara.

Dalam kesempatan itu, dia mengatakan motivasi pelaksanaan Seminar itu berawal dari pelaksanakan Seminal dan sosialisasi 4 pilar Kebangsaan di desa Asam Jawa, Kecamatan Torgamba beberapa waktu lalu.

Pada saat itu, terjadi pemadaman listrik, karenanya tidak ada pengeras suara dan ruangan menjadi lebih panas. Menurut dia masyarakat harus diberitahu kondisi kelistrikan yang ada. Tapi soal listrik bukan hanya dimasalah pasokan daya. Makanya dia mengimbau pihak PT PLN mengadakan sosialisasi.

“Kita mesti memberi pemahaman kepada masyakarat suapaya paham situasinya,” katanya.

Ia menjelaskan, krisis listrik bukan hanya terjadi di pasokan daya saja, karena ada tiga persoalan di listrik kalau terjadi pemadaman.

Yakni, pasokan daya listrik yang kurang, gardu induk dan jaringan listrik ke masyarakat. “Masalah mati listrik di suatu lokasi itu disebabkan karena jaringan, faktor alam seperti hujan, tertimpa pohon disamping itu butuh jaringan daya yang lebih besar,” katanya.

Data yang diperoleh dari pihak PT PLN, kata Gus ketika tahun 2015 Sumut dalam kondisi defisit daya listrik. Beban puncak tertinggi SBU di tahun 2015 adalah sebesar 1.841 Mega Watt (MW) dan daya mampu pasok sebesar 1.651 MW sehingga defisit sebesar 190 MW.

Beban puncak tertinggi regional Sumatera terjadi pada tanggal 11 Desember 2018. Tetapi reserve margin masih rendah, PLN terus berupaya untuk melakukan percepatan konstruksi pembangkit sesuai dengan RUPTL 2018-2027.

“Saya menargetkan dua hal yakni, mengatasi harga gas yang mahal. Kemudian soal defisit listrik. Saya orang ekonomi. Jadi paham ekonomi tidak akan bisa tumbuh lebih baik jika energi listrik defisit,” ujar Gus Irawan Pasaribu yang juga ketua DPD Partai Gerindra Sumut ini.

Tahun 2016 itu, bisa diatasi dengan mendatangkan pembangkit terapung yang di Belawan dengan daya 240 MW hingga 480 MW. “Pada tahun 2016 data tadi menunjukan defisit sekarang sudah surplus,” katanya.

Ketua Panitia Dedi Arfan Sinaga dalam kesempatan itu menyampaikan peserta seminar yang hadir berkisar 500 warga yang berasal dari sejumlah daerah di Labuhanbatu Selatan.

Sejumlah aspirasi masyarakat terkait penyediaan jaringan listrik di beberapa desa akan di atasi dengan sinergitas pemerintah di daerah. (pi/ant)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button