Home INTERNASIONAL Venezuela Luncurkan Mata Uang Digital, Namanya Petro

Venezuela Luncurkan Mata Uang Digital, Namanya Petro

52
0

CARACAS (podiumindonesia.com)- Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan telah mendapat USD735 juta (Rp10 triliun) pada hari pertama prapenjualan mata uang kripto bernama petro.

Mata uang kripto baru itu diluncurkan untuk mengeluarkan Venezuela dari krisis ekonomi. Maduro berharap petro memungkinkan negara itu menghindari berbagai sanksi Amerika Serikat (AS) saat mata uang bolivar merosot ke rekor terendah dan Venezuela mengalami hiper-inflasi serta meruntuh kan ekonomi sosialis. Para pakar blockchain memperingatkan petro tampaknya tidak akan menarik banyak investasi.

Para pemimpin oposisi menyatakan penjualan petro merupakan penerbitan utang ilegal yang ditentang mayoritas anggota parlemen dari oposisi. Departemen Keuangan AS juga telah memperingatkan Venezuela mungkin melanggar sanksi yang diterapkan tahun lalu. Maduro tidak menjelaskan investor awal petro dan tidak ada bukti untuk dana yang dia sebutkan itu.

Dia menambahkan bahwa pariwisata, penjualan bahan bakar minyak (BBM), dan transaksi minyak dapat menggunakan petro. ”Hari ini mata uang kripto telah lahir yang dapat mengalahkan Superman,” kata Maduro, menggunakan karakter komik Superman untuk menyebut AS. Laman resmi petro pada Selasa (20/2) menerbitkan panduan untuk membuat dompet virtual yang akan menyimpan mata uang kripto itu.

Mata uang kripto itu akan dijual ke publik bulan depan. Pengawas mata uang kripto Venezuela Carlos Vargas pekan lalu menjelaskan, pemerintah akan menarik investasi dari para investor di Turki, Qatar, AS, dan Eropa. Nilai seluruh mata uang petro sebanyak 100 juta token itu sekitar USD6 miliar, menu rut rincian yang diberikan Maduro dalam beberapa bulan terakhir, hingga ada informasi harga baru mendatang.

”Setiap token akan dinilai dan didukung satu barel minyak mentah Vene zuela,” kata Maduro. Para penasihat pemerintah sebelumnya merekomendasikan bahwa 38,4% petro harus dijual dalam lelang privat dengan diskon 60%.

Maduro menuding pemerintahannya korban perang ekonomi yang dilancarkan para politisi oposisi dengan bantuan asing. Sanksi yang diterapkan tahun lalu oleh Washington melarang perbankan dan investor AS membeli surat utang baru yang dikeluarkan Venezuela. Sanksi itu berarti secara efektif mencegah Venezuela meminjam dana ke luar negeri untuk mencetak mata uang baru atau membayar utangnya sekarang.

Petro tidak akan dimasuk kan dalam jaringan Etherum, seperti diumumkan sebelum nya dalam buku putih yang di keluarkan pemerintah Venezuela. Sementara itu, Sekretaris Jenderal Organisasi Negarane gara Amerika (OAS) Luis Almagro menyatakan berbagai sanksi harus ditingkatkan terhadap sektor minyak dan para pemimpin Venezuela untuk merespons kondisi politik yang represif. (PI/VVC)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here