Home DAERAH 5 Tokoh Langkat Menolak Indra Salahuddin Dipersiapkan Sebagai Plt Bupati Langkat

5 Tokoh Langkat Menolak Indra Salahuddin Dipersiapkan Sebagai Plt Bupati Langkat

53
0
Lima tokoh Langkat yang menyuarakan penolakan terhadap wacana Indra Salahuddin menjabat Plt Bupati Langkat.

LANGKAT (podiumindonesia.com)- Plt Bupati Langkat H Syah Afandin tepat pada akhir Desember 2023 ini harus meletakkan jabatan selaku orang nomor satu di Bumi Amir Hamzah. Hal tersebut dilakukan karena sesuai aturan bahwa adik kandung Dato’ Sri Syamsul Arifin ini akan bertarung dan maju di Pilkada 2024 mendatang.

Nah, terhitung beberapa bulan ke depan, pasca Syah Afandin meletakkan, otomatis roda pemerintahan Pemkab Langkat akan diisi pelaksana tugas (Plt). Mirisnya lagi berhembus kabar tak sedap diterima sekalangan tokoh di Langkat. Kabar sumir itu beredar bahwa yang bakal duduk sebagai Plt adalah dokter Indra Salahuddin, notabene mantan Sekda Pemkab Langkat.

Memang, diketahui setelah dokter Indra Salahuddin pensiun dari jabatan Sekda Pemkab Langat, malah dirinya diberi wewenang menduduki jabatan baru di Pemkab Langkat sebagai Pejabat Fungsional Analis Kebijakan Ahli Utama. Pun sedikit tak masuk akal terpantau dari kacamata tokoh di Langkat, namun itu merupakan kenyataan yang terjadi saat ini.

Tak pelak, lima tokoh Langkat itu berusaha menghempang dokter Indra Salahuddin digadang-gadang menjadi Plt Bupati Langkat untuk mengisi kekosongan jabatan yang ditinggal Syah Afandin. Dari lima tokoh Langkat itu, salah satunya terucap dari Muhammad A Muin. Mantan Ketua Ansor Langkat ini bersuara dengan tegas menolak, seandainya dokter Indra Salahuddin di posisi Plt Bupati Langkat.

“Sekarang kan dia (Indra Salahuddin-red) tak lagi menjabat Sekda Langkat, tapi diberi jabatan sebagai Pejabat Fungsional Analis Kebijakan Ahli Utama. Dia kan sudah pensiun, untuk apalagi diberi kewenangan jabatan. Apa tidak ada yang lebih layak? Saya rasa banyak lagi yang lebih berkompeten, untuk apa isu bergulir kalau Indra Salahuddin bakal menggantikan Syah Afandin duduk sebagai Plt!” tegas Muhammad A Muin.

Lebih jauh lagi, Muhammad A Muin memaparkan, bahwa anggaran terbuang sia-sia dengan ‘diperdayakan’ kembali dokter Indra Salahuddin. Apa karena dokter Indra Salahuddin adalah titipan?

“Artinya, untuk membangun pemerintahan yang bersih dari KKN, sepertinya hindarilah yang namanya ‘orang titipan’ itu. Karena yang saya dapat info lagi bahwa Indra Salahuddin sengaja diletakkan di posisi empuk, termasuk sebagai Sekda (saat itu), kemudian sebagai Ketua MABMI Langkat, dan kemudian menjabat sebagai Pejabat Fungsional,” ungkapnya blak-blakan di salah satu rumah tokoh Langka Jalan Hangtuah No 50 Stabat, kemarin.

Sekarang saja bisa dilihat, lanjutnya, semasa dua periode jabatan Ketua MABMI Langkat dipegang dokter Indra Salahuddin, toh organisasi murni ke-Melayu-an ini tak ada menampakkan kemajuan. Selayaknya pemerintah belajar dari track record yang dimiliki dokter Indra Salahuddin, yang tak jua membawa perubahan khususnya ke-Melayu-an di Langkat.

“Contoh nyata saja, saat dirinya sebagai Ketua MABMI Langkat dan Sekda masa itu, malah dia berusaha ‘mengaburkan’ ornamen di Langkat. Padahal dia kan tahu kalau Langkat ini Tanah Bertuah dengan label Melayu. Sekali lagi saya katakan, andai benar Indra Salahuddin diberi jabatan lagi sebagai Plt, ini sudah salah kaprah dan harus segera direstrukturisasi sebelum terjadi,” tegasnya.

Senada dikatakan tokoh Langkat lainnya, yakni M Irfan. “Setiap masa pemerintahan habis di suatu daerah, atau pemerintahan sendiri, ya pasti ada orang-orang ‘titipan’. Tapi Indra Salahuddin tampak jelas bahwa dia sengaja ‘dititipkan’ pejabat lama yang memimpin Langkat. Istilahnya, ya posisi Indra Salahuddin sengaja ‘disetting’ demi powerisasi pejabat lama yang kini berurusan dengan hukum,” sindir Irfan.

Namun, lanjutnya, andai orang ‘titipan’ itu bisa masuk dan menganyomi, sama sekali tak masalah. Tapi itu sepertinya beda dengan dokter Indra Salahuddin. Dia (Indra Salahuddin), kata Irfan, cuma memberikan pengayoman bagi sekalangan orang-orang dekatnya yang masih keterkaitan dengan pejabat lama itu.

“Kami selaku tokoh Langkat sangat keras menolak Indra Salahuddin diberi jabatan pelaksana tugas (Plt) Bupati Langkat ke depannya. Kami harap saran kami ini didengarkan pemerintah, dan baiknya jangan lagi dipakai Indra Salahuddin. Cukupnya selama jadi Sekda, Pejabat Fungsional, dan jangan lagi Plt Bupati Langkat. Dan kepada dokter Indra Salahuddin saya berpesan tak usah rakus dengan jabatan, karena orang rakus itu sangat dibenci Allah SWT,” tandas Irfan mengakhiri.

Lima tokoh yang menolak wacana dokter Indra Salahuddin menduduki jabatan sebagai Plt Bupati Langkat di antaranya, H Tengku Zuinuddin Kelana, Muhammad A Muin, M Irfan, Agus Salim dan Tengku Syaiful Anhar. (pendi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here