LANGKAT (podiumindonesia.com)- Ajang balas budi akan tersaji di pemilihan kepala daerah Kabupaten Langkat mendatang. Kabarnya, tiga pejabat teras di sana bakal meninggalkan kursi empuk. Info belum terkonfirmasi ini coba dirangkum PODIUM.
Diprediksi ketiga pejabat itu adalah Sulistianto (Wabup Langkat periode 2013-2018), dr Indra Salahuddin (Sekdakab Langkat) dan Abdul Karim (Assisten I). Teranyar menyebut mereka telah mendapatkan restu dari Bupati H Ngogesa Sitepu.
Hanya saja, melihat kondisi sebelumnya, masa H Ngogesa Sitepu bertarung di Pilbup 2013 lalu, kuat dugaan cuma dr Indra Salahuddin yang tak diberi lampu hijau untuk bersaing pada 2018-2023 mendatang.
Dengan alasan, bahwa Sekdakab Indra Salahuddin menduduki jabatan krusial. Apalagi masa itu (pencalonan H Ngogesa Sitepu 2013), Indra Salahuddin-lah yang menduduki jabatan Plt Bupati Langkat.
Untuk periode ini, toh rasanya mandat (Plt-red) akan diserahkan ke dr Indra Salahuddin. Sedangkan Wabup Sulistianto yang kabarnya berpasangan dengan H Abdul Aziz alias Ustad Aziz sengaja ‘dilepas’, begitu juga Abdul Karim.
Indra Salahuddin yang terbiasa dengan pekerjaan ribet dan rumit, diyakini mampu mengemban tugas sementara di Kabupaten Langkat. Pun begitu jabatan Pelaksana Tugas bukanlah tanpa MoU. Walau memang Indra Salahuddin sepatutnya diberi kuasa mengeban tugas tersebut.
Menanggapi hal ini, Ketua Forum Karya Putra Sumut (FKP-SU) Tengku Syaiful Anhar mengamini indikasi yang bakal terjadi di tubuh Pemkab Langkat.
Kata dia, sulit bagi H Ngogesa Sitepu melepas dr Indra Salahuddin bersaing di Pilkada mendatang. Hanya kedua pejabat (Wabup Sulistianto dan Abdul Karim) diberi restu.
“Jadi prediksi saya, dr Indra Salahuddin yang masih ‘ditahan’ Ngogesa. Indra juga boleh dikata sukses mengemban jabatan Plt saat posisi Ngogesa mencalonkan pada periode kedua lalu,” sebutnya.
Menyangkut kegelisahan orang-orang ‘titipan’, seperti diulas di atas, kata Tengku Syaiful, itu bisa saja terjadi. Malah, Tengku Syaiful tak menampik bakal ada ajang balas budi ketika Ngogesa Sitepu mencalonkan diri di Pilgubsu ini.
“Inilah strategi Bupati Langkat Ngogesa Sitepu. Itu menurut kacamata saya. Sebelum dia (Ngogesa Sitepu) menyiapkan diri maju di Pilgubsu, dia seolah telah memberi sinyal kepada bawahannya. Siapa yang maju dan siapa yang menjaga gawang nantinya,” tukas Syaiful lagi.
Gambaran bahwa dr Indra Salahuddin sengaja tak ‘dilepas’, juga tampak dari beberapa pertemuan yang tak dihadiri Bupati Langkat. Terpantu PODIUM, Kamis (12/10), Sekdakab dr Indra Salahuddin mewakili Bupati H Ngogesa Sitepu menghadiri dua acara berbeda.
Yakni rapat koordinasi Pencanangan Germas Kabupaten Langkat yang berlangsung di Rumah Makan Sea Food Stabat dan menghadiri kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Sistem Pidana Peradilan Anak Terpadu di ruang rapat kantor Pengadilan Negeri Stabat.
“Dari dua pertemuan diwakili dr Indra Salahuddin dalam sehari merupakan langkah awal dirinya akan diberi mandat sebagai Plt ke depannya,” imbuh Tengku Syaiful.
Sedangkan Sulistianto diberi kewenangan bertarung di Pilkada Langkat juga, mungkin bisa memberi posisi aman bagi Ngogesa Sitepu saat Pilgubsu. Begitu juga Abdul Karim (Asisten III) yang digadang-gadang berpasangan dengan Ketua DPRD Langkat Terbit Rencana Perangin-angin.
“Andai salah satu di antara mereka menang di Pilkada mendatang, kan itu bisa memberi angin segar bagi Bupati H Ngogesa Sitepu. Namun jangan silap, strategi ini bukan sekadar omongan saja tapi juga ada kata belece di baliknya,” tukas tokoh putra Langkat ini. (Tim)