MEDAN (podiumindonesia.com)-Perkembangan era digital turut dimanfaatkan sejumlah lembaga untuk menggelar survey jelang pesta demokrasi. Termasuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut 2018-2023. Cendikia-Institute.Org tak mau ketinggalan memanfaatkan perkembangan ini.
Lembaga kajian studi mahasiswa tersebut memanfaatkan warga net atau netizen untuk memeroleh telaah prilaku calon pemilih mengenai kriteria calon gubernur. Selama lima hari, Cendekia-Institute.Org berhasil menembus lebih 1.000 orang responden.
“Survey dilakukan bukan untuk mengetahui tingkat elektabilitas bakal calon yang muncul di publik. Survei yang dilakukan ini merupakan Preliminary Research,” ujar Chairman Cendikia-Institute.Org, Brilian Amial Rasyid, melalui pesan tertulis, Kamis kemarin.
Brilian mengatakan, ada lima kriteria yang ditawarkan kepada netizen. Antara lain adalah sosok mempunyai track record bersih dari korupsi, kaya raya dan berlatar belakang pengusaha serta manajemen yang andal, tegas dan berlatar belakang militer, mempunyai pengalaman sebagai birokrat andal dan seorang pemuka atau tokoh agama.
Dari lima kriteria itu, hasil survey menunjukkan bahwa netizen lebih banyak memilih sosok pemimpin yang mempunyai track record bersih dari korupsi, yaitu sebesar 83,5 persen atau 930 orang.
Sementara kriteria kedua terbanyak adalah tegas dan berlatarbelakang militer dengan skor 46,9 persen atau 523 orang. Kemudian disusul dengan kriteria sosok yang berpengalaman di bidang birokrat sebesar 45,1 persen atau 502 orang.
Lalu sosok yang kaya raya atau berlatarbelakang pengusaha sebesar 39,1 persen atau 436 orang. Sementara kriteria paling sedikit yang diminati netizen adalah seorang pemuka agama atau tokoh agama sebesar 25,6 persen atau 285 orang. “Keandalan hasil survey sangat bergantung kepada kejujuran responden, sebaran responden, dan jumlah responden,” pungkasnya. (trb/net)
