Beranda BERITA UTAMA Maria (Osin) Gantikan Posisi Luhut?

Maria (Osin) Gantikan Posisi Luhut?

168
0

JAKARTA (podiumindonesia.com)- Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi dihiasi muka baru. Posisi Menteri Koordinator Kemaritiman tak lagi dipegang oleh seorang Luhut Binsar Pandjaitan yang tekenal garang.

Justru, perempuan manis, berambut ikal asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memegang kendali Kementerian Koordinator Kemaritiman. Gayanya yang nyentrik dengan blazer pink yang sedikit terlihat keberatan tak kalah dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti atau Menkeu Keuangan Sri Mulyani.

Ia bahkan memimpin rapat antar kementerian yang berada di bawah koordinasi Kemenko Kemaritiman. Namun kehadirannya masuk kabinet dan menggusur seorang Luhut Binsar Pandjaitan mengagetkan awak media.

Tapi kapan dia dilantik Presiden Joko Widodo? Ya, tentu saja itu tak pernah terjadi. Kamis (11/10), barangkali akan menjadi hari yang tak bisa dilupakan Maria Lengari, siswi SMP Swasembada, Hadakewa, Lembata, NTT itu.

Ia diberikan kesempatan yang langka menjadi Menko Kemaritiman sehari. Maria atau biasa dipanggil Osin, merupakan pemenang kompetisi kepemimpinan oleh Yayasan Plan International Indonesia (YPII).

Seperti dikutip dari siaran pers Kemenko Kemaritiman, kompetisi ini digelar untuk memperingati Hari Anak Perempuan sedunia yang diperingati setiap tanggal 11 Oktober.

Oleh karena itulah, Osin diberikan pengalaman untuk menjadi seorang pemimpin di suatu kementerian dalam sehari. Tak hanya duduk di kursi dan meja tempat Luhut bekerja, Osin bahkan mengawali harinya bak seorang menteri.

Ia lalu bergerak ke kantor Kemenko Bidang Kemaritiman menggunakan mobil dinas Luhut di dampingi seorang sopir dan ajudan layaknya menteri. “Saya sangat senang dan bangga hari ini bisa bisa belajar dan mendapatkan pengalaman baru sebagai Menko Maritim,” kata Osin.

Banyak harapan yang ia sampaikan. Misalnya saya soal soal transportasi di daerahnya NTT. “Di daerah kami, jalanannya masih belum terlalu bagus. Nggak aspal, hanya tanah. Di situ biasa kendaraan lalu-lalang jadi menimbulkan debu yang bisa mengganggu kesehatan juga. Kalau kami ke sekolah, kadang sesak napas gara-gara terlalu banyak menghirup debu,” lanjutnya. (PI/TRB)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini