LANGKAT (podiumindonesia.com)- Ada apa dengan terkendalanya dua proyek nasional di Langkat? Pertanyaan itu menguat saat Ketua Forum Karya Putra Sumatera Utara (FKP-SU) T Syaiful Anhar mengkritisi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Apalagi pembangunan proyek yang diamprah dari APBN mengganggu pengguna jalan. Kemacetan, abu merebak dan sebagainya suatu masalah yang dihadapi pengguna jalan dan warga sekitarnya.
Nah, tokoh pemuda Langkat ini, kelambatan pembangunan dua proyek, malah bisa menurunkan citra Presiden Joko Widodo alias Jokowi). “Proyek itu adalah pengerjaan pusat. Proyek itu langsung di bawah naungan kementerian, jadi ini mengkhawatirkan pemerintahan Jokowi. Hendaknya kondisi (pengerjaan dua proyek) ini jadi perhatian khusus, jangan dianggap enteng,” tegas Syaiful, kemarin.
Indikasi mencuat, lanjut Syaiful, proyek jembatan Sei Wampu yang bernilai Rp 57 miliar telah menjadi ‘objek’ bancakan oknum di Kementerian PU dan berjamaah dengan anggota DPR RI. Lambatnya pengerjaan dua proyek di Wampu terutama proyek jembatan Wampu akan berimbas pada perolehan suara Jokowi di Pilpres mendatang.
Kemacetan dalam seminggu terakhir ini di jalan nasional Lintas Medan-Aceh, urai Syaiful, harusnya menjadi perhatian Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma’ruf Amin (TKDJM) di Kabupaten Langkat.
“Sekecil apa pun masalah yang dapat merugikan Jokowi dan Ma’ruf Amin. Seharusnya bisa dituntaskan dengan secepatnya. Kita melihat tidak ada niat baik oknum-oknum tertentu di TKD Langkat dan Sumut menjaga hal itu. Dan kita minta oknum di TKD jangan bermain dua kaki di ajang Pilpres ini,” imbuh Syaiful.
Sebenarnya, kalau TKD Langkat dan Sumut tanggap dalam kemacetan di jalan nasional, terbengkalainya proyek jembatan Sei Wampu dapat meningkatkan perolehan suara Jokowi-Ma’ruf Amin di Sumut dan Aceh.
Warga pengguna jalan yang rawan macet di Wampu berharap menteri PU agar tanggap dengan kondisi dua proyek yang nyaris gagal.
“Jangan mendampingi Pak Jokowi terus, ya Pak menteri?” sindir Syaiful kepada Menteri PUPR Kirmanto yang kerap mendampingi Jokowi ketika melakukan kunjungan kerja. (RUSDI)







