Beranda NASIONAL Pemilu 2019, Data KPU 56 Anggota KPPS Meninggal

Pemilu 2019, Data KPU 56 Anggota KPPS Meninggal

124
0

JAKARTA (podiumindonesia.com)- Komisi Pemilihan Umum (KPU), melalui data resminya melaporkan, 56 anggota kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) meninggal dunia terkait pemungutan suara dalam Pemilihan Umum (pemilu), 17 April 2019 lalu.

Selain korban meninggal, tak sedikit pula petugas yang jatuh sakit, tertimpa kecelakaan, serta mendapat tindak kekerasan oleh pihak yang merasa tidak puas.

Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan pihaknya tidak akan berdiam diri dalam menanggapi banyaknya petugas KPPS yang menjadi korban dalam menjalankan tugas. KPU akan memberikan santunan bagi keluarga korban.

Wahyu mengatakan akan mengusulkan kepada pemerintah dan DPR agar petugas KPPS diberi tunjangan dan asuransi.

“Sudah saatnya negara memperhatikan jaminan kesehatan badan penyelenggara pemilu ad hoc karena volume pekerjaan mereka yang luar biasa berat,” ujar Wahyu, Ahad (22/4/2019).

Terkait masukan dari berbagai pihak untuk tidak lagi melakukan pemilu serentak pada 2024, Wahyu menegaskan KPU tidak punya kapasitas untuk menentukan itu.

“KPU bukan dalam menilai UU (undang-undang). Jadi, ya kita kembalikan lagi kepada pembuat UU dalam hal ini pemerintah dan DPR,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua KPU Jawa Timur (Jatim) Choirul Anam menyatakan sebanyak 10 perangkat pemungutan suara di Jatim kelelahan, sakit, hingga meninggal dunia ketika pemungutan suara. Mereka terdiri atas 4 petugas KPPS, 2 panitia pemungutan suara (PPS), 3 petugas perlindungan masyarakat (linmas), dan 1 tenaga pendukung KPU.

“Data itu merupakan laporan dari berbagai daerah di Jatim,” kata dia.

Selain anggota KPPS, korban yang gugur dalam pelaksanaan pemilu 2019 juga berasal dari aparat kepolisian.

Dua polisi meninggal saat menjalankan tugas mengawal pelaksanaan pemilu di Nusa Tenggara Timur (NTT). Keduanya ialah Direktur Pembinaan Potensi Masyarakat (Dirbinpotmas) Korbinmas Baharkam Polri Brigjen Syaiful Zachri dan anggota Polres Kupang Aiptu Stef Pekuali.

Brigjen Syaiful meninggal di Rumah Sakit Siloam, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Jumat, 19 April 2019, pukul 11.40 Wita. Sebelumnya, almarhum sempat mengeluh sesak napas saat berada di Pulau Kelor. Jenazah langsung diterbangkan ke Jakarta pada hari yang sama dengan pesawat Batik Air dari Bandara Komodo, Labuan Bajo.

Ada pula korban lainnya bernama Aiptu Stef Pekuali. Dia mengalami kecelakaan lalu lintas saat kembali dari pengawalan kotak suara di Kantor Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.

“Almarhum mendapat penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat,” kata Kabid Humas Polda NTT Komisaris Besar Jules Abraham Abast.

Aiptu Stef, yang mengendarai sepeda motor, bertabrakan dengan mobil pikap di kilometer 20 Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah. Korban terpental dari sepeda motor dan meninggal di lokasi kejadian, sedangkan sopir mobil pikap bersama tiga penumpang menderita luka ringan. (pi/isp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini