SIDIKALANG (podiumindonesia.com)- Jalan Dusun IV Parbuahan, Desa Pegagan Julu VI yang menghubungkan Dusun Kajaban, Desa Pegagan Julu VII, Kecamatan Sumbul yang tertimbun material longsor selama dua hari, hingga saat ini belum mendapat penanganan dari Pemerintah Kecamatan mau pun Kabupaten Dairi.
Pantauan wartawan di lokasi, material longsor berupah tanah dan pepohonan masih terlihat menutup badan jalan, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan baik roda dua maupun kendaraan besar lainnya. Ada lima titik longsor yang terjadi di sepanjang jalan tersebut dan jaraknya berdekatan.
Liska br Manalu (40) warga setempat yang ditemui wartawan mengatakan, longsor yang menutup seluruh badan jalan terjadi pada, Senin (28/10/2019) malam, setelah hujan deras disertai angin kencang dan petir mengguyur Desa Pegagan Julu VI sejak sore hingga malam hari.
“Sejak sore hujan deras di kami, malamnya ada warga yang memberi kabar kalau jalan tidak bisa dilalui, karena tertimbun longsoran tanah dari perbukitan,” kata Liska, Rabu (30/10/2019).
Dijelaskan Liska, akibat longsor yang terjadi anak-anak warga yang akan sekolah terpaksa harus libur selama dua hari, begitu juga warga yang akan bekerja keladangnya juga terganggu. Karena selain jalan susah dilalui, warga juga takut bila hujan turun perbukitan akan berpotensi mengalami longsor kembali.
“Kami berharap Pemerintah Kabupaten Dairi segera melakukan perbaikan dengan membersihkan material longsor yang menutup jalan,” ungkap Liska.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dairi, Bahagi Ginting melalui Plt Kasubag Humas Pemkab Dairi, Palti Pandiangan menjelaskan saat ini alat berat milik BPBD Dairi sedang berada di Kecamatan Tanah Pinem.
“Nanti kalau sudah selesai pengerjaan dari Tanah Pinem baru akan kita arahkan ke lokasi longsor yang berada di Dusun IV Parbuahan, Desa Pegagan Julu VI, Kecamatan Sumbul,” kata Palti.(pi/gun)