BELAWAN (podiumindonesia.com)-Pasca bom bunuh diri di Mapolresta Medan yang dilakukan oleh Rabbial Muslim Nasution, Rabu kemarin berbuntut panjang.
Beberapa kali Densus 88 Poldasu dan Jihandak Mabes Polri menggrebek rumah para terduga teroris dibeberapa tempat di daerah Medan Utara.
Dan kemaren, Kamis (14/11/2019) polisi juga telah mengamankan Yanto (42) warga Lingkungan 20 Sentosa Barat Canang Kering, Kelurahan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan di waktu mengajar ngaji di luar Sicanang.
Hal ini dibenarkan oleh Jahadun Kepala Lingkungan 20 Sentosa Barat Canang Kering Kelurahan Sicanang Kecamatan Medan Belawan, Jumat (15/11/2019) siang di Sicanang.
“Benar Bang, warga saya bernama Yanto (42) telah diamankan oleh pihak kepolisian sewaktu mengajar mengaji di luar Sicanang ini, ” ucap Jahadun.
Sambung Jahadun, tadi malam juga sekira pukul 22.00 Wib, R Suharto atau Ucok orang tua dari Haris Syahputra (28) dan Fadli (23) teman mengaji pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Medan menyerahkan ke dua anaknya ke pada polisi.
Informasi berkembang di Canang Kering tempat Yanto tinggal, bahwa dia adalah guru ngaji pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Medan dan teman temannya. Suharto orang tua Haris Syahputra dan Fadli teman pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Medan dikonfirmasi di rumahnya di Canang Kering Lingkungan 20, Jumat (15/11/2019), membenarkan anaknya teman mengaji pelaku bom bunuh diri.
“Anak saya Haris Syahputra dan Fadli saya serahkan kepada polisi tadi malam dan satu anak saya bernama Andre (25) pada Rabu sore tanggal 13 November sudah tidak ada di rumah lagi setelah temannya pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Medan itu tewas,” terangnya.
Juadi (75) salah seorang warga Canang kering mengatakan, mereka sering melakukan pengajian di rumah Syaipul warga Canang Kering ini, yang berjarak sekitar 500 Meter dari rumah orang tua Haris Syahputra.
“Sekarang Syaipul sudah nggak ada lagi di Canang Kering ini saya liat, setelah kejadian Bom bunuh diri di Mapolresta Medan, ” tandas Juadi. (pi/din)
