Beranda EKONOMI Sejumlah SPBU Di Dairi Krisis Stok Solar

Sejumlah SPBU Di Dairi Krisis Stok Solar

133
0
Kabid Monitoring, Pengawasan dan Sarana Distribusi Perdagangan, Rinaldo Panggabean.
Kabid Monitoring, Pengawasan dan Sarana Distribusi Perdagangan, Rinaldo Panggabean.

SIDIKALANG (podiumindonesia.com)- Walau sejumlah SPBU di Kabupaten Dairi sering kehabisan stok BBM, khususnya jenis solar, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi sepertinya tidak pernah merespon keluhan masyarakat.

Hingga sekarang ini antrian panjang mobil truk kerap terjadi di lokasi sekitar SPBU khusunya malam dan pagi hari. Dikhawatirkan kelangkaan BBM subsidi jenis solar akan berlanjut saat menjelang hari Natal dan Tahun Baru. Di mana pada hari raya umat kristiani tersebut, biasanya jumlah kendaraan yang masuk di Kabupaten Dairi meningkat.

Terkait hal itu, Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Dairi, Rahmatsyah Munthe melalui Kabid Monitoring, Pengawasan dan Sarana Distribusi Perdagangan, Rinaldo Panggabean saat ditemui wartawan mengakui kalau BBM subsidi jenis solar sering habis disejumlah SPBU di Kabupaten Dairi.

Dijelaskan, walau pun BBM jenis solar di SPBU sering kehabisan, namun untuk penambahan kuota BBM tidak bisa dilakukan apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru. “Tidak ada ketentuan untuk menambah kuota menjelang Natal dan tahun Baru, karena kuota BBM telah ditetapkan pertahunnya,”kata Rinaldo, Jumat (29/11/2019).

Disebutkannya, tahun 2019 kuota BBM subsidi jenis solar untuk Kabupaten Dairi sebanyak 12.312 KL. Untuk distribusinya dilakukan dua hari sekali dengan pengiriman 16.000 liter setiap SPBU. “Kalau BBM non subsidi pemenuhan kuotanya tergantung kebutuhan SPBU bersangkutan,” sebut Rinaldo.

Menurut Rinaldo, untuk mengantisipasi kelangkaan BBM jenis solar menjelang Natal dan Tahun Baru, Disperindag Dairi akan mengusulkan kepada pihak Pertamina agar pengiriman BBM ke SPBU dilakukan bersamaa. Sehingga distribusi BBM bisa dilakukan serentak di seluruh SPBU, karena selama ini pengiriman ke SPBU tidak sama.

“Bila distribusi BBM dilakukan serentak, maka tidak akan terjadi lagi antrian panjang dan kemacetan di jalan sekitar SPBU,” ujarnya.

Ketika ditanya, adanya pemilik SPBU yang nakal melakukan penimbunan BBM dan menjual BBM subsidi kepada pihak industri ataupun penjual minyak ketengan dipinggir jalan. Rinaldo mengatakan, kalau pihak Disperindag Dairi hanya sebatas memberikan imbauan dan teguran kepada pemilik SPBU.

“Karena sesuai undang-undang Migas, yang berhak menyelidiki penyalagunaan niaga BBM adalah pihak kepolisian dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). Untuk PPNS saat ini belum ada di Kabupaten Dairi,” terangnya.

Ditambahkan Rinaldo, untuk menjamin ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi masyarakat Kabupaten Dairi dan daerah sekitarnya. Pemkab Dairi melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) akan mengusulkan penambahan kuota BBM jenis Solar yang dari sebelumnya 12.312 KL menjadi 20.000 KL.

Terpisah, Wakil Ketua Tim Pengawasan, Monitoring Peredaran, Distribusi Minyak dan Gas Pemkab Dairi, Carlos Situmorang mengatakan, untuk mengantisipasi kelangkaan BBM khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru. Sebagai Pengawas pihaknya akan melarang pihak SPBU untuk menjual BBM melalui jeregen.

“Jadi kalau ada pemilik SPBU yang tidak mematuhi aturan yang telah ditetapkan, maka akan kita laporkan kepihak keplisian,” ucapnya. Ketika ditanya pihak industri yang membeli BBM menggunakan jeregen, Carlos menjelaskan, bagi Industri Kecil Menegah (IKM) yang menggunakan BBM untuk keperluan mesin industrinya harus membawa surat rekomendasi dari Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM untuk membeli BBM di SPBU. (pi/gun)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini