Home BERITA UTAMA Konflik Lahan, Ratusan Petani SPSB Aksi Longmarch Ke Istana Negara

Konflik Lahan, Ratusan Petani SPSB Aksi Longmarch Ke Istana Negara

46
0

MEDAN (podiumindonesia.com)- Ratusan petani yang berasal dari Kota Medan dan Deliserdang Rabu (25/6/2020) siang, menggelar aksi Jalan kaki menuju ke Istana Negara Jakarta.

Mereka menuntut Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo untuk segera menyelesaikan konflik Agraria antara petani dan PTPN II yang sudah berkepanjangan tanpa ada solusi.
Dengan membawa berbagai ukuran spanduk dan poster yang berisikan tuntutan para petani yang digantungkan di leher, mereka berjalan menuju ke luar Kota Medan

Pendemo pun mendapatkan pengawalan petugas kepolisian, sambil berjalan mereka berorasi agar pemerintahan harus hadir dalam konflik Agraria yang ada di Provinsi Sumatra Utara khususnya di daerah Simalingkar dan Sei Mencirim, Kabupaten Deliserdang.
Di lahan tersebut, serikat petani Simalingkar Bersatu sudah menggarap lahan seluas 350 hektar sejak luluhan tahun lalu dan saat ini sudah ditanami dengan berbagai macam tanaman.

Dan banyak para petani yang bergantung hidupnya di lahan tersebut. Bahkan ada yang telah keluar sertifikat hak miliknya yang dikeluarkan Badan Pertanahan Negara (BPN.)

Namun pihak PTPN II masih terus melakukan pengerusakan tanaman milik para petani. Sebelumnya, lahan tersebut diduga telah habis izin Hak Guna Usaha (HGU-red) dan dibiarkan kosong. Dengan membawa bukti-bukti tersebut, petani (SPSB) ini berharap bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk meminta keadilan dan lahan tersebut segera diberikan kepada masyarakat yang sudah lama memanfaatkan lahan tersebut untuk bertani dan menggantungkan hidupnya.

Menurut Aris Suyono salah satu aktivis Agraria, aksi ini adalah aksi terakhir yang petani bisa lakukan untuk bertemu dan melaporkan kasus ini ke Presiden Jokowi Dodo di Istana Negara.

Sebelumnya, peserta yang akan mengikuti aksi jalan kaki ke Istana Negara sudah menjalani tes kesehatan, sehingga benar-benar sehat untuk berjalan sepanjang 1950 Kilometer menuju ibu Kota Negara Indonesia.

Selain itu, mereka juga membawa tim medis untuk mengantisifasi jika ada peserta yang jatuh sakit selama dalam perjalanan.
Mereka berharap aksi ini segera mendapat perhatian dari Pemerintah khususnya Presiden Joko Widodo agar segera menyelesaikan kasus konflik Agraria yang banyak terjadi di Provinsi Sumatra Utara.

Amatan wartawan, selain membawa spanduk dan poster, para petani juga membentangkan bendera merah putih sepanjang 100 meter dan sekaligus digunakan untuk menyekat para petani agar tidak tertabrak kendaraan. (pi/als)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here