GEBANG (podiumindonesia.com)- Badan usaha milik desa (BUMDES) senilai Rp 425 juta Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Sumatera Utara jadi sorotan BPD dan masyarakat.
Pasalnya, ketika masyarakat mengajukan pinjaman untuk modal sawah pengurus tidak berada di tempat. Sementara memasuki musim tanam padi masyarakat butuh biaya operasional.
Abu Sopyan (58) warga Dusun III Desa Pasar Rawa mengatakan, waktu musim tanam sudah masuk dan membutuhkan modal untuk biaya penanaman padi.
“Sedangkan sawah siap untuk tanam, sudah 15 hari saya ajukan. Agus Rianto selaku ketua terkesan mempersulit saya selaku petani kecil, dengan alasan tidak berada di tempat,” terang Abu Sopyan, Jumat (30/10/2020) siang, di Pasar Rawa.
Sudah banyak pengaduan masyarakat terkait pengurus BUMDES. Seperti kambing mati tapi tidak diketahui di mana kambing dan dimana kandangnya. “Siapa yang mengurusnya,ini artinya pengelolaan BUMDES tidak transparan,” papar Abu Sopyan.
Agusrianto ketika dikonfirmasi mengatakan, dirinya mau pergi undangan sama keluarga. “Kalau mau konfirmasi besok aja,” katanya.
Terkait laporan BUMDES yang lagi diperiksa BPD, Sekretaris Amin mngakui memang laporan lagi dibenahi. Sebab laporan belum valid dikarenakan bendahara lagi sakit.
Parma, Wakil Ketua BPD ketika dikonfirmasi mengatakan, pengurus minta waktu memperbaiki laporan. “Memang waktunya sudah habis tapi pengurus belum juga menyampaikan laporannya,” tandasnya.(pi/sahrul)
