TANJUNGPURA (podiumindonesia.com)- Imbasnya terbakarnya dapur minya ilegal di Dusun Muka Paya Getek, Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tanjung Pura, Langkat membuat sekalangan angkat bicara.
Ya, salah satunya aktivis LSM Santuan Pembina Pemuda Pembangunan (SP3) Sumatera Utara Hasan Basri. Menurut Hasan Basri, menjamurnya dapur-dapur minyak illegal di Desa Pantai Cermin yang diolah menjadi premium, solar dan minyak tanah, kabarnya bahan baku (minyak mentah) dipasok dari Aceh.
Menariknya, info diperoleh dapur-dapur minyak illegal di Desa Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura, itu kabarnya dikoordinir AN yang warga setempat. AN diduga berperan untuk pengamanan bila ada oknum petugas yang datang, sedangkan dananya dikutip dari dapur-dapur minyak ilegal tersebut.
Padahal, kajadian terbakarnya dapur yang merebus minyak mentah dijadikan premium tanpa mengantongi izin dari pemerintah sudah sering terjadi, bahkan telah memakan korban jiwa. .
“Kan tidak mungkin pemerintah mengeluarkan izin kepada masyarakat/perorangan pemilik dapur pengolahan minyak mentah. Pemerintah hanya memberi izin kepada PT.Pertamina yang sudah resmi dipercaya oleh pemerintah,” terangnya.
Dengan demikian, Hasan Basri meminta kepada Polres Langkat untuk menertibkan dapur-dapur minyak di Desa Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura. Apalagi kegiatan ilegal tersebut jelas-jelas merugikan negara dan mengancam keselamatan masyarakat yang berdekatan dengan lokasi.
“Kita minta Polres Langkat bertindak tegas demi keselamatan masyarakat yang terimbas dampaknya,” pungkas Hasan Basri.
Seperti diketahui, di penghujung bulan Ramadhan kemarin, dapur minyak ilegal milik warga berinisial YD di Dusun Muka Paya Getek Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten, Langkat, terbakar dan nyaris makan korban jiwa. Anrhnya, setelah terjadi kebakaran, bukan jera malah dapur yang terbakar itu diperbaiki kembali untuk dioperasikan.
Terbakarnya dapur minyak yang sempat menghebohkan masyarat di tempat kejadian perkara (TKP) itu. (pi/sahrul)
