Home DAERAH Diduga Depresi, Seorang Ibu Rumahtangga Melompat Ke Danau Toba dari KMP Ihan...

Diduga Depresi, Seorang Ibu Rumahtangga Melompat Ke Danau Toba dari KMP Ihan Batak.

41
0
Korban RS saat dievakuasi petugas.

TOBA (podiumindonesia.com)- Seorang Wanita penumpang KMP Ferry Ihan Batak, Rossaly Situmeang (39) diduga melompat ke Danau Toba dan akhirnya meninggal, Kamis (2/2/2023) sore. Informasi yang dihimpun podiumindonesia.com, kematian korban yang diduga keluar sendiri dan melompat di tengah Danau Toba setelah kapal berjalan sekitar 3 Mil dari Dermaga Ferry Ihan Batak tujuan Ajibata-Ambarita.

Rossaly Situmeang (Mak Johannes) yang sempat terombang-ambing di tengah danau tanpa sepengetahuan ABK Ihan Batak, ternyata dalam keadaan pisah rumah dengan suaminya bermarga Naibaho. Korban dalam beberapa minggu terakhir ini diketahui tinggal dirumah orang tuanya di Jalan DI Panjaitan No 132, Kelurahan Naga Huta Timur, Kecamatan Siantar Marimbun, Kabupaten Pematang Siantar.

Keluarga korban, Maurits Siahaan (56) mengatakan, terkait kejadian yang menimpa keluarganya tersebut, mempertanyakan tanggung jawab operator Fery Ihan Batak.

“Korban meninggal yang diduga terpeleset lalu terjungkal ke Danau Toba saat perjalanan dari Ajibata Menuju Ambarita, kami meminta pertanggungjawaban pihak operator (Penanggungjawab) operasional Fery Ihan Batak itu,” ucapnya. Maurits yang juga mantan Anggota DPRD Kota Pematang Siantar ini menyebut, bahwa hubungan keluarga suami istri antara korban dengan suaminya bermarga Naibaho itu baik-baik saja.

“Jasad korban diberangkatkan ke Perkampungan Lumban Bulbul Kabupaten Toba, karena suaminya tinggal di sana,” urainya. Beberapa tahun lalu mereka menikah, kemudian seiring dengan perjalanan waktu korban ini melahirkan anak pertama dan masih berusia 2 tahun.

“Sejak melahirkan, korban ini kerab dilanda penyakit, karena dikampung suaminya berhawa sejuk dan dingin tepatnya di perkampungan Lumban Bulbul Kabupaten Toba, kemudian suaminya membawa istrinya itu ke rumah mertuanya di Pematangsiantar dengan harapan, supaya lebih telaten merawat dan lebih dekat berobat di kota Siantar, dan sesekali Lae Naibaho itu datang menjenguk istrinya ke Siantar,” ujarnya.

Ditanya perihal keluarga tidak autopsi jasad korban. Keluarga membuat surat pernyataan yang dibuat Ibu kandung korban (mewakili keluarga), Maurits Siahaan juga sudah menanyakan itu dan jawabannya, “Saat itu kami masih linglung dan bingung sebab disana tertulis melompat, padahal kami tidak lihat melompat saat itu.Kepada saya diberitahukan setelah mereka di rumah sakit umum Parapat dan bolak-balik saya telepon, tapi Hpnya sibuk kali. Dan baru saya kerumahnya kemudian saya tanya bagus-bagus. Begitulah situasinya. Jadi setelah acara adat pengebumian almarhum nanti, kami akan segera meminta pertanggungjawapan operator Ferry Ihan Batak itu. Supaya korban-korban lain tidak ada lagi dalam tragedi penumpang Fery Ihan Batak,”.ujar Maurits.

Kapolres Toba, AKBP Taufiq Hidayat Thayeb mengatakan, korban menaiki KMP Ferry Ihan Batak tujuan Ajibata-Ambarita dan di tengah perjalanan diduga melompat ke Danau Toba. Kapolres menambahkan, informasi dari keluarga bahwa korban mengalami depresi. Saat di perjalanan kapal, sebelumnya korban masih berada dalam mobil dan kemudian ternyata setelah di cek korban tidak terlihat lagi dalam mobil.

“Kejadian ini, kita masih melakukan pendalaman dan memeriksa saksi-saksi apakah benar korban melompat dari kapal atau ada hal lain,” pungkasnya, Jumat (3/2/2023). (hotman)

Ket.Gambar: Korban RS (39) saat dievakuasi dari Danau Toba.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here