LANGKAT (podiumindonesia.com)- Plt Bupati Langkat H Syah Afandin menghadiri dan menjadi narasumber Focus Group Discussion (FGD) MD KAHMI Kabupaten Langkat, bertempat di Ruang Pola Kantor Bupati, Selasa kemarin.
Diskusi ini mengangkat tema “Tol Berjalan, UMKM Mati Pelan-Pelan” yang diselenggarakan oleh MD KAHMI (Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa
Islam) Kabupaten Langkat.
Ketua Kahmi Langkat menyampaikan memberanikan membuat FGD karena percaya Plt Bupati Langkat Syah Afandin sangat peduli dengan UMKM. “Saya juga salah satu pelaku UMKM yaitu saya owner keripik cinta, saya memiliki 350 karyawan menggantungkan nasibnya pada usaha itu. Kita sudah punya contoh situasi yang terjadi di pasar bengkel semoga tidak terjadi di kita,” urainya.
Sementara Plt Bupati Langkat menyampaikan bahwa satu sisi jalan tol bicara kemudahan transportasi. Di sisi lain bicara gimana kehidupan UMKM kedepan. “Saya yakin dari 350 karyawan keripik cinta ,70-80% sudah berumah tangga saya yakin bakalan banyak yang berhenti jika tidak ada tindakan dari kita terhadap UMKM,”
sebutnya.
Dikatakan Syah Afandin, diskusi ini tidak mencari siapa yang salah dan kehadiran HKI sebagai pelaksana apa yang menjadi keinginan presiden bisa terwujud.
“Harus ada teamwork di bawah kordinasi dinas terkait kita bisa buat sesuatu untuk bikin mereka singgah, bisa wisata atau apapun biar ada kenangan jangan cuman rest area sekedar rest area saja, saya berharap ini bisa terealisasi sehingga rest area bisa bener bener hidup sehingga dapat membantu UMKM yang berada di rest area tersebut” tambahnya.
Manager Teknik Hutama Karya menjelaskan gambaran Rest Area “Tol Binjai- Pangkalan Brandan panjangnya sekitar 57,2 km terbentang antara Binjai sampai Pangkalan Brandan nantinya. Rest area Sisi kanan maupun kiri ada bangunan masjid, toilet, bangunan UMKM besar dan UMKM besar. UMKM kecil memiliki 15 ruangan, UMKM besar memiliki 27 ruangan total 42 ruangan satu sisi jadi untuk sisi kiri kanan ada sekitar 84 ruangan untuk saat ini.
Kepala Dinas Perindustrian selaku salah satu narasumber menyampaikan satu sisi ada hal positif ada juga yang negatif. Jalan tol ini memangkas 11 kecamatan efeknya ada 10.000 pedagang atau UMKM.
“Untuk tahun anggran 2023 kami melakukan pembinaann pelaku UKM ke arah e – commers kemudian kami juga memberikan pembekalan untuk menyentuh dunia ekspor. Terkait untuk di luar rest area kita udah buat sentra dodol di tanjung pura, dan kami akan buat senta UMKM kedepannya, sekarang kami masih menunggu investor. Bisa juga kita buat rest area kecil di jalan lintas bukan di jalan tol untuk pelaku UMKM lain yang tidak kebagian,” tambahnya
Kepala Dinas Koperasi sebagai narasumber memberikan solusi harus buat promosi yang menarik, sehingga ada keterminatan pengendara yang lewat untuk singgah di rest area tersebut dan jalan tol ini sudah menjadi efek kemajuan dari negara. (ril/pi)