MEDAN (podiumindonesia.com)- Tindakan tegas aparat Polri &TNI menindak pelaku kejahatan yang mengancam keutuhan bangsa dan negara patut ‘diberi apresiasi’.
Sebagai warga negara yang cinta akan keutuhan satu bangsa, sangat prihatin melihat Polri,TNI serta aparatur sipil diolok-olok oknum preman besorban yang kebablasan
Pernyataan itu diutarakan Tengku Syaiful Anhar, Alumni LikNas ’86’ Ansor di Medan, Senin (7/12/2020) dalam menyikapi kasus penembakan 6 oknum anggota FPI dinihari (7/12). Menurutnya,TNI dan Polri harus bertindak lebih tegas mengusut aktor penyuplai, pendukung dana dan siapa oknum di balik gerakan merongrong itu.
Muhammadiyah dan NU sebagai refrentasi umat Islam Indonesia harus tampil di garda terdepan memadamkan api perpecahan yang dimotori oknum-oknum berhaluan keras itu. Jangan lakukan proses negoisasi dan tukar guling kasus dalam hal ini.
“Jadikanlah hukum sebagai panglima dalam bernegara,” ujar Syaiful yang juga mantan Wakil Ketua PW. Ansor Sumut 89/92.
Dia juga meminta pihak intelijen, PPATK mensuplai data ke Polri tentang aliran dana yang masuk ke ormas FPI ‘agar jelas’ siapa dan pihak mana saja yang turut terlibat mendanai ormas ini. “Sekali lagi kita mengapresiasi tindakan Polri dan sekali lagi kita minta pihak TNI memback up Polri dalam hal ini,” pungkasnya.(pi/tsunami)