WAMPU (podiumindonesia.com)- Resah! Ya, begitulah yang dirasakan kelompok tani (Koptan) yang berada di Desa Stabat Lama Barat, Kecamatan Wampu. Itu tak terlepas dari gonjang-ganjing pupuk bersubsidi yang seharusnya merupakan hak para kaum tani. Namun nyatanya seolah ‘didiamkan’.
Setelah bergulir bantuan pupuk sekira setahun ini, mungkin sekarang-lah puncaknya. “Saya melihat kasus bantuan pupuk bersubsidi dari pemerintah tampak sekarang ini mencapai puncaknya,” tegas seorang oknum Ketua Kelompok Tani di Stabat Lama Barat di Pondok Kerja PODIUM, Rabu (22/2/2023) kemarin.
Malah, katanya lagi, pupuk bantuan bersubsidi saat ini layaknya gula yang lagi diperebutkan semut-semut lapar. Mengapa?
“Lagi-lagi saya melihat banyak kepentingan mengenai bantuan pupuk bersubsidi yang merupakan hak mutlak kaum tani melalui Koptan-nya. Untuk itu melalui PODIUM kami memohon kepada Bapak H Syah Afandin selaku Plt Bupati Langkat agar waspada atas gerakan pembusukan dari ASN yang dapat merusak reputasi dan nama baik Pak Ondim,” lanjut oknum Ketua Koptan yang enggan namanya ditulis awak PODIUM.
Masalah yang dibahas di rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPRD Langkat, toh itu belum ini, itu baru soal saja. Padahal banyak masalah lagi yang belum terbuka di RDP.
“Jadi kami melihat ‘bom’ waktu Koptan dan pupuk di Desa Stabat Lama Barat ini meledaknya terlalu awal, dan itu pun kami lihat, ya karena ulah Camat Wampu sendiri yang menumpangkan penyerahan pupuk di sela acara peresmian Masjid Al-Fakah pada Kamis (16/2/2023) lalu,” sindirnya.
Sebenarnya menurut hitungan oknum Ketua Koptan itu, masalah pupuk di Desa Stabat Lama Barat akan meledak di musim tanam April. Tapi nyatanya kita lihat sendiri bahwa meledaknya lebih awal dan di luar perhitungan,” tukasnya.
Untuk itu sekalangan Koptan di Desa Stabat Lama Barat berharap kepada PODIUM yang awalnya memunculkan pemberitaan soal itu (pupuk bersubsidi), bisa menjernihkan masalah ini.
“Kami minta Pak H Syah Afandin SH, Plt Bupati Langkat agar segera mengevaluasi Camat Wampu yang selalu over akting dalam hal urusan pupuk di desa kami,” pungkasnya. (tsa)
