
BELAWAN (podiumindonesia.com)- Angga Wijaya, warga Gang 15 Kelurahan Belawan 2, Kecamatan Medan Belawan meninggal dunia di perusahaan tempatnya bekerja, PT. CP jalan PLTU P. Sicanang Belawan.
Pria 25 tahun tewas akibat kecelakaan kerja. Kasus ini terjadi sekira sebulan lalu. Hanya saja, Aliansi Wartawan Medan Utara (Awan Mera) menilai ada kejanggalan atas tewasnya korban.
Apalagi, menurut Ketua Awan Mera, Nursidin, sejumlah laporan diterima pihaknya tentang kematian korban. “Yang kita sesalkan tewasnya korban seolah ditutupi pihak perusahaan,” tukas Nursidin, kemarin.
Nah, menilik dari itu, Awan Mera meminta meminta Polda Sumut mengusut kematian pekerja di lingkungan PT. CP.
“Subtansi masalah adalah hilangnya nyawa orang lain, bukan soal uang duka yang diberikan perusahaan kepada pihak korban. Penyebab kematian Angga saat sedang bekerja di lingkungan PT.CP harus diusut, informasi yang kami terima dari masyarakat adanya pelanggaran penerapan K3 (Keselamatan, dan Kesehatan Kerja) di mana korban diperintahkan atasannya mengerjakan suatu pekerjaan yang tidak dilengkapi dengan alat keselamatan kerja, sehingga pekerja tewas, ini ada unsur pidananya yang wajib diungkap,” imbuh Nursidin.
Awan Mera juga pertanyakan peralihan perusahaan, di mana PT. CP dikabarkan dikelola pihak Tiongkok.
“Awan Mera juga menerima laporan dari masyarakat yang pernah bekerja di perusahaan tersebut, bahwa sekarang ini PT. CP dikelola pihak Tiongkok. Ini perlu dipertegas bagaimana peralihannya, bagaimana dengan BPJS Kesehatan dan Ketenagakeejaannya, kami minta Dinas Ketenagakerjaan Sumut juga mengusut hal ini,” pintanya.
Informasi dihimpun di lapangan, tewasnya Angga saat bekerja di lingkungan PT. CP tersebut terjadi pada Sabtu 10 April 2021 yang lalu. Kejadian itu ditutup rapat pihak Perusahaan. Sementara pihak pekerja lainnya takut buka mulut karena terancam PHK. Kejadian tewasnya pekerja di lingkungan perusahaan itu tidak dilaporkan ke polisi.
Pihak PT CP Medan yang mengaku sebagai HRD inisial DW ketika dikonfirmasi tim Awan Mera melalui telephon selularnya, Senin (3/5/2021) mengakui adanya pekerja yang tewas. Menurut DW, pihaknya telah membberi santunan kepada keluarga korban.
“Memang pekerja kami ada yang meninggal dunia (Angga Wijaya-red) tapi sudah kami selesaikan dengan pihak keluarga,” tandas DW. (pi/din)