JAKARTA (podiumindonesia.com)- Pendiri Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Abu Bakar Ba’asyir (ABB) tidak pernah meminta untuk dibebaskan dari penjara, termasuk kepada Presiden Joko Widodo.
Hanya saja, kata Ketua Dewan Pembina Tim Pengacara Muslim (TPM) Mahendradatta, tiba-tiba ada pengacara Jokowi-Ma’ruf, Yusril Ihza Mahendra yang menawarkan pembebasan ABB tanpa syarat.
“Saya sampaikan bahwa ustaz ABB tidak pernah minta dibebaskan, tidak pernah. Beliau (ABB) bingung tiba-tiba ada orang datang menawarkan, lho bebas tanpa syarat,” ujarnya kepada Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin.
Baru setelah mendengar tawaran Yusril, ABB meminta waktu untuk berkemas. “Kalau saya mau dibebaskan tolong beritahu saya 3 hingga 5 hari, minta waktu untuk bersin barang-barangnya,” kata Mahendra menirukan penuturan ABB.
Atas alasan itu, dia menyayangkan pemberitaan di media yang menyebut pembebasan ABB batal karena tidak mau menerima NKRI.
“Muncul statement ustaz tidak mau menandatangani NKRI itu dari siapa. Isu ustaz ABB tidak mau menandatangani kesetiaan terhadap NKRI sampai mau disuruh jangan hidup di sini (Indonesia), bahkan ditambahi oleh Menhan, nah ini sumbernya siapa,” urainya. (pi/rmol)