JAKARTA (podiumindonesia.com)- Ancaman gugatan yang dilayangkan Partai Berkarya terhadap Jurubicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ahmad Basarah memancing kemarahan PDI Perjuangan.
Tak tanggung-tanggung, PDIP balik mengancam membuka semua data dugaan korupsi yang dilakukan oleh Presiden Soeharto bersama kroni-kroninya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menekankan gugatan Partai Berkarya terhadap Ahmad Basarah merupakan momentum untuk menunjukkan bahwa partainya antikorupsi.
“Para pemimpin-pemimpin yang terkait dengan penyalahgunaan kekuasaan saat itu (orde baru) pun saatnya juga membuka harta kekayaannya dari mana asalnya, Pak Prabowo berapa triliun kekayaannya itu dari mana beliau. Nah, ini menjadi momentum dengan gugatan dari Partai Berkarya itu,” tegasnya saat ditemui di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/12).
Sebelumnya, Ahmad Basarah mengatakan, korupsi mulai marak di Indonesia sejak era pemerintahan Presiden Soeharto. Atas alasan itu, disebutkannya Soeharto sebagai guru dari korupsi di Indonesia. Ketum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra pun mengancam akan melaporkan Wakil Ketua MPR RI itu ke polisi.
Menurut Hasto, bukan cuma PDIP yang mengantongi data-data terkait kasus dugaan korupsi di era kepemimpinan Soeharto, para penggiat antikorupsi pun punya data yang lengkap.
“Jadi, tokoh-tokoh reformasi pun ya kami galang mahasiswa dan sebagainya untuk menggelorakan semangat ini. Ini momentum bagi kita untuk bersih-bersih secara menyeluruh,” pungkasnya. (PI/RMOL)