BINJAI (podiumindonesia.com)- Pasca panen harus hati-hati dan Pemkot Binjai siap membantu apa yang dibutuhkan para petani, sehingga kedepannya petani tidak lagi menjual gabah namun sudah mampu menjual beras. Kita akan memberi subsidi untuk biaya penggilingan.
Walikota Binjai, Idaham menjelaskan bahwa saat ini Binjai telah memiliki beras yang dinamakan “Beras Binjai Cap Rambutan” dengan pola tanam IPAD-BO berbasis organik dan sudah dipasarkan ke beberapa supermarket di Kota Medan.
Selain itu Binjai juga memiliki jambu madu yang telah bersertifikasi, namun yang tidak dapat dihilangkan Binjai terkenal sebagai kota rambutan. Walaupun hasil panennya sudah tidak sebanyak dulu, namun kami harus terus menjaga kelestarian pohon rambutan, agar kelangsungan kota ini sebagai kota rambutan tetap terjaga.
“Marilah kita perbaiki ekonomi real dari bawah, saya bercita-cita jika ini berhasil paling lama 2020 kelompok harapan tani akan kami bangunkan satu tempat penggilingan padi, agar pertanian organik berjalan dengan baik demi membantu program pemerintah menjaga ketersediaan pangan, mari kita satukan mimpi kita,” ujarnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Hilman Tisnawan, mengungkapkan rasa bahagianya menyaksikan kebahagian para petani, serta dukungan penuh yang diberikan Wali kota, agar kerja sama antara BI dan Pemkot Binjai dapat berhasil.
Dalam pola pengembangan klaster yang dilakukan, menjadi tantangan yaitu di awal petani semangat, namun di pertengahan tidak berjalan, ini lah pentingnya kehadiran Wali kota untuk memberikan dukungan kepada para petani.
“Bank Indonesia sebagai lembaga negara memiliki tugas menjaga kestabilan harga, diantaranya kestabilan harga kebutuhan pokok masyarakat, dan menjaga nilai rupiah terhadap asing. Dengan klaster padi organik ini diharapkan dapat menambah penghasilan petani menjadi lebih tinggi,” ungkapnya.
“Jika seandainya Binjai mampu menyumplai padi ke daerah lain, tentunya akan membantu menjaga stabilitas harga. Klaster ini diharapkan berkembang dan menjadi contoh karena ini pertama, kalau ini berhasil maka masyarakat sekitar dapat melakukan hal yang sama,” sambungnya.
Ia menegaskan, target dari klaster ini berhasil adalah sertifikasi, dikatakan berhasil jika sudah tersertifikasi. Cara ini menjadi salah satu alternatif sebagai pemasok beras organik. (PI/ANT)