SIDIKALANG (podiumindonesia.com)- Kematian Ribka br Berutu ini masih misterius. Simpang siur kronologi kejadian pun terus didalami pihak berwajib. Hanya saja, sebelum bunuh diri (bundir) dengan cara melompat ke sungai Lae Renun Rambah Serit, Desa Lau Sereme, Kecamatan Tigalingga, cewek SMK ini sempat berselfie ria di atas jembatan.
Dua hari setelah kejadian barulah jasad gadis 17 tahun itu ditemukan mengapung. Namun setelah temuan itu, selanjutnya jasad korban diserahkan ke orangtuanya yang bermukim di Desa Kendit Liang, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi, Selasa (1/10/2019).
“Setelah dievakuasi dan dimasukan ke kantung jenazah, mayat korban oleh tim Basarnas dibawa dan diserahkan kepada orangtuanya,” kata petugas Babinsa 04/Tigalingga, Sertu Jonni Berutu.
Peristiwa diduga bunuh diri dengan cara melompat ke dalam sungai berarus deras dan curam tersebut terjadi pada, Minggu (30/9/2019) sore.
Keterangan warga yang sedang mencuci di sungai, korban yang masih gadis remaja itu sebelumnya datang sendirian menggunakan sepeda motor dan berhenti di jembatan. Selanjutnya berfoto-foto selfie menggunakan handphone miliknya di pinggir jembatan dan bebatuan tangga jalan menuju ke sungai. Karena berbahaya warga pun sempat menegur dan melarangnya, namun tidak lama kemudian korban malah melompat dan terjun ke dalam sungai.
Oleh warga kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Tigalingga dan selanjutnya Pawas Aiptu TM Ginting dan personil lainnya menuju TKP. Memang benar dari lokasi tempat korban melompat ke sungai ditemukan satu unit sepeda motor di jembatandan dan handphone milik korban dekat bebatuan korban melompat.
Karena hingga menjelang malam tidak ada bantuan pencarian dari BPBD Dairi, keluarga korban dibantu anggota Babinsa 04/Tigalingga turun ke lokasi melakukan pencarian. Hampir dua hari korban tidak juga ditemukan, kemudian mereka meminta bantuan tim Basarnas Kota Medan. Tim Basarnas pun turun ke lokasi membantu melakukan pencarian
“Selasa (1/10/2019) jam 07.30 mayat korban berhasil ditemukan mengapung di aliran sungai Lae Renun yang berada di Desa Mangan Moli, Kecamatan Tanah Pinem oleh pihak keluarga korban dan masyarakat yang berjaga-jaga setelah kejadian tersebut,” sebut Jonni.
Ditambahkan Jonni, korban nekat bunuh diri melompat ke sungai menurut keterangan dari keluarganya, sejak Sabtu malam dia tidak pulang ke rumah, lalu orang tuanya menelpon dan memarahinya. Mungkin karena takut, hingga korban nekat bunuh diri dengan melompat ke sungai. (pi/gun)