BENGKULU (podiumindonesia.com)- Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kepahiang, Bengkulu, mengaktivasi pembunyian dua sirine gempa di dua lokasi di Kota Bengkulu Povinsi Bengkulu, Rabu (27/12), sekira pukul 10.01 WIB.
Pembunyian sirine itu sekaligus untuk memperingati 13 tahun gempa dahsyat berkekuatan 9,3 Skala Richter (SR) disusul gelombang tsunami di Nangroe Aceh Darusallam (NAD), pada Minggu 26 Desember 2004.
Dua sirine yang diaktivasi itu terdapat di kawasan obyek wisata Pantai Panjang, tepatnya di areal Sport Center Kota Bengkulu dan satu sirine lainnya di kawasan perkantoran Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Bengkulu atau areal kantor Gubernur Bengkulu.
Sementara, kontrol tombol untuk mengaktivasi dua sirine tersebut terdapat di Pusat Pengendalian Operasional (Pusdaops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Provinsi Bengkulu.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kepahiang, Bengkulu, Litman mengatakan, aktivasi dua sirine gempa di Kota Bengkulu sudah menjadi jadwal setiap bulan BMKG Stasiun Geofisika Kepahiang, tepatnya setiap tanggal 26 Desember.
Hanya saja, kata dia, pada bulan ini pelaksanaan test aktivasi sirine dilakukan pada tanggal 27 Desember 2017. Hal tersebut, lantaran pada tanggal 26 Desember masih dalam suasana perayaan natal.
“Setiap bulan aktivasi sirine selalu kita lakukan. Dua sirine itu pembunyiannya serentak. Bulan ini kita undur satu hari dari biasanya karena tanggal 26 Desember masih suasana perayaan natal,” kata Litman, Rabu (27/12/2017).
Tujuan aktivasi setiap tanggal 26 setiap bulan tersebut, jelas Litman, untuk memastikan sirine dalam keadaan normal atau baik. Artinya, lanjut Litman, saat terjadi gempa bumi berpotensi tsunami maka sirine dapat berfungsi untuk memberikan peringatan kepada masyarakat.
Sirine gempa, terang Litman, mampu mengeluarkan suara hingga radius sekira dua kilometer (Km). Baik di kawasan obyek wisata Pantai Panjang maupun sirine yang ada di areal perkantoran Setda provinsi Bengkulu.
“Kita memastikan sirine selalu dalam kondisi baik. Jika ada gempa berpotensi tsunami maka sirine dapat berfungsi dengan baik,” pungkas Litman. (okz/pi)