JAKARTA (podiumindonesia.com)- YouTube merupakan platform video daring yang populer bagi pengguna internet. Platform milik Google itu boleh digdaya namun bukan berarti tak ada varian platform video.
DTube merupakan salah satu alternatif bagi yang bosan dengan YouTube. Platform DTube ini punya kekhasan yang tidak dimiliki pada YouTube. Dikutip dari Ghacks, Sabtu 3 Maret 2018, DTube menjalankan video secara terdesentralisasi dengan memanfaatkan teknologi blockchain dan Peer to Peer (P2P).
Hal yang menonjol dari DTube yakni tanpa sensor maupun algoritma yang bisa mengubah peringkat video. Selain itu, pada platform ini bebas iklan yang kadang mengganggu kenyamanan pengguna saat menikmati video.
Kekhasan lainnya, bukan hanya pencipta konten saja yang mendapatkan uang dari DTube. Pemirsa juga bisa mendapatkan uang dengan aktif berinteraksi di platform DTube. Pengguna yang turut berkomentar akan mendapatkan pundi-pundi uang. Jadi jelas bedanya, jika di YouTube yang hanya memanen uang adalah YouTube sebagai pemilik atau pencipta konten.
Antarmuka DTube tak jauh beda dengan YouTube. Pada DTube terdapat video yang sudah dilihat, video trending, video yang sedang booming. Pengguna DTube bisa melakukan pencarian, menggunakan menu atau mengeksplorasi tag yang sedang trending. Pengguna DTube juga bisa memilih video dan memasukkannya dalam daftar ‘watch later’ dan ‘watch again’. (PI/VVC)
