TAPUT (podiumindonesia.com)-Peristiwa penganiayaan yang mengakibatkan 1 orang meninggal dunia, 2 mengalami luka ringan dan berat terjadi di Desa Siborongborong I, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Minggu (5/3/2023) sekira pukul 21.00 WIB.
Kapolres Tapanuli Utara, AKBP Johanson Sianturi, membenarkan, peristiwa penganiayaan tersebut. “Penganiayaan berawal dari adanya perselisih pahaman antara Cepi Hutasoit, Candro Lubis dan Ramlan Hutasoit, saat mengendari sepeda motor yang berbonceng 3 di Jalan Butar, Desa Siborongborong I, Kecamatan Siborongborong, Taput, Minggu 5 Maret 2023 sekira pukul 21.00 WIB,” terangnya, Senin (6/3/2023) sekira pukul 18.27 WIB.
Dijelaskan, saat itu, antara CH, CL dan RH cekcok dengan kelompok yang belum diketahui identitasnya karena hampir bersenggolan.
“Dalam percekcokan tersebut, pihak CH dan teman-temanya melakukan penganiayaan ringan dengan kelompok tersebut. Namun saat itu masalah bisa diselesaikan dengan perdamaian,” urainya.
Kemudian, setelah masalah selesai, lalu pihak CH dengan kawan-kawan melanjutkan perjalanan dan singgah minum tuak di warung milik Goklas Hutasoit di Jalan Butar, Desa Siborongborong I, Kecamatan Siborongborong, Taput tempat kejadian.
“Saat itu, CH dengan kedua temannya minum bersama di warung dengan Andreas Fransiskus Hutasoit dan pemilik warung,” terangnya.
Selang beberapa lama kemudian, kelompok yang berselisih paham tersebut mendatangi warung tuak sebanyak 6 orang dengan mengendarai 2 unit sepeda motor.
“Begitu mereka bertemu sehingga terjadi perkelahian kembali dan salah satu kelompok yang mendatangi melakukan penganiayaan dan melukai tiga orang yakni Andreas Fransiskus Hutasoit (26) warga Desa Siborongborong I, Kecàmatan Siborongborong, Candro Lubis (26) warga Desa Sitampurung, Kecamatan Siborongborong dan Goklas Hutasoit ( 27) warga Desa Siborongborong I, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara,” paparnya.
Setelah itu, kelompok yang belum diketahui identitasnya tersebut pergi meninggalkan warung, sedangkan yang mengalami luka AFH, CL dan GH di bawa berobat ke rumah sakit Santa Lucia Siboringborong.
“Karena luka korban parah, lalu dibawa ke rumah sakit Santa Lucia pun merujuk AFH dan CL ke rumah sakit di Medan. Saat keluarga membawa ke Medan, AFH pun meninggal dunia di perjalanan menuju Medan, sedangkan CL masih dirawat di salah satu rumah sakit di Medan. Sedangkan GH sudah kembali ke rumahnya karena hanya mengalami luka ringan,” jelasnya.
Saat ini mayat korban sedang dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayakara Medan untuk kepentingan penyelidikan. “Kita sudah memeriksa 7 orang saksi untuk kepentingan penyelidikan. Untuk identitas pelaku, kita sudah kantongi dan kita menghimbau untuk pelaku segera menyerahkan diri,” pungkasnya. (hotman)