Beranda BERITA UTAMA Din Syamsuddin Sebut Polisi Terlalu Cepat Simpulkan Penusuk Wiranto Terkait ISIS

Din Syamsuddin Sebut Polisi Terlalu Cepat Simpulkan Penusuk Wiranto Terkait ISIS

122
0


JAKARTA (podiumindonesia.com)- Polisi dianggap terlalu cepat menyimpulkan latar belakang pelaku penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto.

Hal ini diungkapkan Ketua Dewan Pertimbangan MUI M. Din Syamsuddin. Menurutnya, pengambilan kesimpulan yang terlalu cepat tidak menuntaskan akar masalah yang sebenarnya. “Apa yang selalu dilakukan pihak berwajib selama ini dengan secara cepat menyimpulkan pelakunya terpapar ekstrimisme ini tidak menyelesaikan dan tidak akan menuntaskan akar masalah,” ujar Din, kemarin.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini juga menyesalkan ketika polisi menyimpulkan pelaku terkait dengan kelompok radikal jika yang menjadi korban seorang pejabat. “Terkait dengan kelompok radikal jika terjadi atas pejabat atau (pelaku) orang gila jika terjadi terhadap ulama atau tokoh agama,” imbuhnya.

Lebih lanjut Din mengatakan, penarikan kesimpulan bahwa pelaku terpapar ekstrimis, radikalisme bahkan terkait kelompok ISIS merupakan tindakan simplifikasi masalah yang dilakukan oleh aparat. “Ini merupakan simplifikasi masalah yang tidak akan mengakhiri masalah serta merupakan generalisasi yang berbahaya,” tegasnya.

Untuk itu, lanjut Din, sebagian warga masyarakat, khususnya umat Islam, banyak yang sudah merasa bosan dengan cara pendekatan tersebut. “Akhirnya hilang kepercayaan dan kemudian bersikap abai,” ujarnya. Din Syamsudin juga sangat menyesalkan insiden penusukan yang dialami Menko Polhukam, Wiranto turut menjadi perhatian Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin.

“Kita patut mengecam berbagai bentuk tindak kekerasan oleh siapapun dan atas nama apapun, baik atas nama agama ataupun atas nama kepentingan politik, baik tindak kekerasan itu mengenai para pejabat negara maupun tokoh agama seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu,” sambungnya.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini meminta kepada aparat hukum untuk mengusut hingga tuntas insiden yang terjadi di Pandeglang, Banten itu, termasuk motif yang mendasari pelaku. “Harus tuntas termasuk kemungkinan ada aktor intelektualis di baliknya,” tandasnya. (pi/rmol)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini