JAKARTA (podiumindonesia.com)- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei yang memprediksi bakal ada tanding ulang antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden 2019. Untuk penantang Jokowi, saat ini elektabilitas Prabowo paling tinggi.
Selain Prabowo, ada nama Agus Harimurti Yudhoyono, Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo yang berpeluang maju sebagai bakal capres. Munculnya Prabowo salah satunya kesolidan Gerindra selama Pilkada.
“Apalagi, Prabowo bersama Gerindra dan PKS juga sangat intens membangun koalisi di parlemen maupun di banyak Pilkada,” kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby saat rilis hasil survei dengan tema Wajah Lama dan Muka Baru Capres-Cawapres, Jakarta, kemarin.
Adjie menambahkan keuntungan Prabowo jika tetap maju melawan Jokowi pada Pilpres 2019 adalah efek positif pada keterpilihan partai Gerindra.
Menurutnya, di era Pemilu serentak ada tendensi pemilih ketika memilih calon presiden juga memilih partai utama pengusungnya.
“Dengan menjadi kompetitor utama, Jokowi, Gerindra dapat terkerek menjadi partai papan atas,” paparnya.
Menurut, Adji hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam Pilpres 2019 adalah kompetisi kemudian bekerjasama. Faktor ini yang bisa membentuk kuatnya pemerintahan. Capres yang bertarung dalam Pilpres dapat bekerjasama pasca pemilu.
“Dua capres utama bisa membentuk pemerintahan bersama. Yang menang mengajak yang kalah masuk dalam pemerintahan baru. Ini akan mengurangi ketegangan pemerintahan baru seperti yang terjadi tahun 2014,” katanya.
Survei dilakukan dari 7-14 Januari 2018 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Survei dilakukan terhadap 1200 responden dengan margin of error ±2,9 persen. (PI/VVC)