
MEDAN (podiumindonesia.com)- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di berbagai daerah di Indonesia, harusnya dapat dijadikan moment untuk membantu pelaku usaha. Hal ini penting dilakukan mengingat, selama ini cost atau biaya kampanye (di luar alat peraga KPU) sering sekali dikonsentrasikan pada satu orang.
“Ya… Ini penting. Bukan rahasia lagi bahwa setiap proses Pilkada memerlukan biaya yang besar. Terkhusus dalam penyediaan alat peraga diluar biaya KPU. Kalau di Sumatera Utara ini kita prediksi puluhan miliar uang akan beredar. Karena jumlah Kabupaten/kota yang ikut lebih dari 20,” tegas Erri Rahman, Founder ‘Ayo Berwirausaha’, Selasa (22/9/2020), sore.
Menurutnya, jika dana itu digelontorkan kepada pelaku usaha langsung, tidak hanya dapat menumbuhkan ekonomi, daya beli masyarakat juga akan terdongkrak. Misalkan saja, jika salah satu calon membutuhkan 20 ribu baju atau kaos. Lalu pengerjaannya disebar kepada 5 atau 10 pelaku usaha, maka secara otomatis mereka memiliki pendapatan.
“Saya sudah mendapat informasi dari teman teman pelaku usaha. Ada salah satu calon kepala daerah mau membuat 500 ribu masker untuk dibagikan ke masyarakat. Jika 500 ribu masker ini pengerjaannya di bagi kepada kepada 50 pengerajin maka pelaku usaha itu mendapatkan pengahasilan. Kita taukan, pasca Covid 19, usaha konveksi sangat terdampak. Terlebih, anak-anak sekolah diliburkan,” jelasnya.
Erri menegaskan, saat ini adalah moment paling baik bagi calon kepala daerah membuktikan kepeduliannya kepada pelaku usaha. Tidaknya hanya menawarkan program, calon kepada daerah sudah mengaplikasikannya.
“Ini adalah moment terbaik bagi calon di mana pun untuk menunjukkan kerjanya. Stop memproduksi alat peraga dan pendukung lainnya kepada satu pelaku usaha. Saatnya dana itu disebarkan kepada pelaku usaha langsung untuk membuktikan keseriusan menjadi pemimpin,” tegasnya.
Erri juga mengimbau pelaku usaha tetap tenang menghadapi lambatnya perputaran ekonomi sejak munculnya Covid-19. Bila tak begitu mendesak atau tidak mendapat permintaan dari pasar yang jelas, sebaiknya tidak menyetok barang yang terlalu banyak. Berikut juga dengan membeli investasi yang pasif. Sehingga bilapun terdampak atas kondisi ini, pelaku usaha dapat bertahan.
“Ya, setidaknya bisa bertahan saja. Hindari membeli barang berlebihan dan tidak memiliki nilai yang baik. Dan sekali lagi, ayo lah, para calon kepala daerah, menyebarkan pengerjaan alat peraga dan pendukug lainnya banyak pengerajin. Secara psikologis ini tentu juga akan memengaruhi pilihan nantinya,” tutupnya. (pi/win/ril)