Home BERITA UTAMA Gus Yasin Ungkap Wasiat Mbah Moen

Gus Yasin Ungkap Wasiat Mbah Moen

55
0

JAKARTA (podiumindonesia.com)- Salah seorang putra KH Maimoen Zubair, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) mengungkapkan, salah satu wasiat Mbah Moen adalah Nahdlatul Ulama (NU) harus dijaga dan program-program yang dirancang harus bisa dirasakan masyarakat.

“Salah satu wasiat KH Maimoeun Zubair adalah menjaga Nahdlatul Ulama yang program-programnya harus menyentuh dan dirasakan masyarakat,” kata Gus Yasin dalam acara Silaturahmi NU se-Dunia XVII di Hotel Taisir Makkah, kemarin.

Menurutnya, jika NU bisa memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat maka organisasi berlambang bola dunia itu akan menjadi pemimpin yang memiliki kekuatan yang besar. “Saat kehadiran NU mampu dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, maka saat itulah NU Akan menjadi pemimpin dengan kekuatan besar,” lanjutnya.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh –yang juga menjadi pembicara dalam acara tersebut- mengatakan, santri-santri NU harus mampu membawa kebangkitan NU di masa depan.

“Mereka harus mampu meneruskan perjuangan para ulama, khususnya estafet keilmuan dan perjuangan KH Maimoen Zubair yang baru saja meninggalkan Kita,” katanya.

Agus mengatakan, Mbah Moen merupakan inspirasi bagi kader-kader muda NU dalam menuntut ilmu dan membumikan Islam rahmatan lil alamin. Tidak hanya itu, Mbah Moen adalah ulama yang loyal berjuang di NU sampai akhir hayat.

“Beliau mengajar para santri sebagai kader-kader penerus NU masa depan dengan gigih dan istiqamah,” imbuhnya.

Salah satu tinggalan Mbah Moen ialah Pondok Pesantren al-Anwar yang didirikan pada tahun 1967 silam. Saat ini, ada 10 ribu santri yang sedang menuntut ilmu di sana. Mereka terbagi dalam 4 pesantren yang dikelola putra-putranya.

Untuk Pesantren Al-Anwar satu berlokasi di Desa Karangmangu Kecamatan Sarang. Sedangkan ketiga pondok lainnya berada di Desa Kalipang Kecamatan Sarang. Jaraknya kurang lebih 5 KM dari pondok Al Anwar satu. Lokasinya sama-sama berada di tepi jalan Pantura Rembang.

Sejak berdiri, Pesantren Al-Anwar merupakan pondok salaf. Seiring dengan perkembangan dan tuntutan zaman, Mbah Moen bersama dengan putra-putranya mengembangkan pesantren dengan fasilitas pendidikan formal, namun tidak meninggalkan salaf.

Al-Anwar satu merupakan pesantren yang murni menjaga kesalafannya sampai dengan saat ini. Sedangkan 3 pondok pesantren lainnya terdiri dari sekolah MI, MTs, SMK, dan Sekolah Tinggi Agama Islam. Namun demikian ketiha pondok ini tidak meninggalkan pelajaran salaf sebagai ciri khas pesantren di Kabupaten Rembang. (pi/hamdani)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here