JAKARTA (podiumindonesia.com)- Polri telah merilis satu tersangka kerusuhan aksi 21-22 Mei yang diduga sebagai penyandang dana untuk rencana pembunuhan empat pejabat negara dan satu pimpinan lembaga survei swasta.
Adalah Habil Marati atau HM. Dalam keterangan Polri, Habil memberikan uang sebesar 15 ribu dolar Singapura atau setara Rp 150 juta yang diterima oleh Kivlan Zen untuk didistribusikan kepada para eksekutor.
Kasubdit I Dirtipidum Bareskrim Polri, Kombes Daddy Hartadi menguraikan bahwa pemberian uang Habil itu diperuntukkan untuk membeli senjata api.
“Tersangka HM berperan memberikan uang. Uang yang diterima tersangka KZ (Kivlan Zen) berasal dari HM, maksud dan tujuannya adalah untuk pembelian senjata api,” kata Kombes Daddy Hartadi di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (11/6).
Lalu, siapakah sebenarnya sosok Habil Marati? Habil Marati adalah pria kelahiran Raha, Sulawesi Tenggara 7 November 1962 silam. Di bidang pendidikan, ia tercatat sebagai lulusan Sarjana Syariah IAIN Sumut tahun 1982. Habil kemudian melanjutkan pendidikan di Magister Manajemen Universitas Sumut tahun 2003.
Berdasarkan rekam jejak, Habil Marati pernah berkecimpung di berbegai bidang, mulai dari politisi partai, anggota dewan di Senayan, hingga di bidang olahraga sepak bola.
Habil tercatat pernah menjabat sebagai manajer tim nasional sepak bola dalam ajang Piala AFF 2012 silam. Kala itu, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) masih dipimpin oleh Djohar Arifin Husin.
Karir sebagai manajer timnas berakhir saat timnas Indonesia terhempas pada penyisihan grup Piala AFF 2012. Usai meletakkan jabatannya, Habil kemudian diprcaya kembali ikut andil mengurusi timnas dalam struktural Badan Tim Nasional (BTN).
Namun karirnya di bidang olahraga harus berakhir usai adanya konflik pengangkatan Ketua BTN, La Nyalla Mattalitti oleh Komite Eksekutif (Exco) yang kemudian mengantarkan La Nyallas menjadi Ketua PSSI.
Di kancah perpolitikan, Habil Marati tercatat sebagai kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto jauh sebelum Pilpres 2019.
Habil juga dikenal sebagai sosok pengusaha. Beberapa kali ia menempati posisi direktur di sejumlah perusahaan. Beberapa di antaranya adalah sebagai Dirut PT Batavindo Kridanusa (1994), Dirut PT Galaxy Pasific Evalindo (1997), Dirut PT Makassar Perrosal Global (1997), Dirut PT Satomer Asri Fiberindo (1997), Dirut PT Agra Post Lava (2000), dan Dirut PT Industry Kakao Utama (2000). (pi/rmol)