SITINJO (podiumindonesia.com)- Esron Tamba (14), siswa SMP yang tewas tenggelam di bangunan embung Dusun III Lae Menciho, Desa Sitinjo I, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi tiba di rumah duka, Dusun IV Huta Buntul, Desa Lae Hole, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, Sabtu (7/3/2020) siang.
Kedatangan jenazah disambut tangisan histeris ibu korban, Ati br Sihombing, dan keluarga. Ati terlihat tak kuasa melihat jenazah putra kesayangannya terbujur kaku saat diturunkan dari mobil ambulans. Sambil menangis di hadapan jenazah Esron, Ati melakukan ritual Mangandung (meratap).
“Dang tolappu be na masaon ito (Nggak kuat lagi aku hidup anakku). Dohot ma ahu rappak ho ito (Ikut lah aku bersamamu). Kenapa lah cobaan ini datang pada kami. Oh, Tuhan,” ucap Ati br Sihombing.
Warga dan teman sekolah Esron yang datang melayat juga ikut meneteskan air mata. Ati bahkan sempat pingsan. Beruntung ada pelayat yang menahan badan Ati, agar tidak jatuh ke lantai.
Rencananya, jenazah Esron baru akan dikebumikan pada Minggu (8/3/2020), karena masih menunggu kedatangan kakaknya dari Jakarta. Kepala Desa Bangun Induk, Japirin Sihotang kepada wartawan mengatakan, embung yang menjadi TKP tenggelamnya Esron sudah dipasangi pagar dan plang larangan untuk mandi dan berenang. Namun, Esron dan kawan-kawannya masih saja nekat.
“Embung penampungan air itu dipergunakan untuk kebutuhan irigasi persawahan masyarakat. Kedalamannya lebih kurang 5 meter, dasarnya berlumpur,” sebut Japirin saat ditemui sebelumnya di TKP. Diberitakan sebelumnya, Esron diketahui tenggelam setelah tak kunjung pulang ke rumah hingga malam hari. Orangtuanya kecarian dan selanjutnya menanyakan keberadaan anaknya kepada teman sekolahnya yang masih sekampungnya.
Jawaban dari teman korban mengatakan, sore hari sepulang sekolah, korban mandi-mandi di kolam Lae Menciho bersama teman sekolahnya. Namun, saat melompat ke dalam embung, Esron tidak muncul lagi ke permukaan air. Karena korban tidak muncul dari dalam air, teman-teman korban ketakutan dan berlarian meninggalkan lokasi embung.
Dari informasi tersebut, esok paginya orang tua korban mendatangi lokasi embung tempat korban mandi-mandi bersama temannya. Singkat cerita, orang tua korban dibantu warga sekitar melakukan pencarian. Setelah tiga jam mencari, tubuh Esron akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Korban Esron Tamba, siswa Kelas VIII SMPN 1 Bangun, merupakan anak kelima dari enam bersaudara dari pasangan Darman Tambah dan Ati Br Sihombing. (pi/gun)