BELAWAN (podiumindonesia.com)-Pertamina berduka. Kapal
Moring Boat PMB 6 milik perusahaan BUMN itu tenggelam kurang 8 mil sebelah Timur dari pelabuhan Belawan, Selasa (10/9/2019) malam. Penyebabnya tak lain adalah faktor cuaca.
Keterangan diperoleh, Rabu (11/9/2019), Kapal Moring Boat PMB 6 milik Pertamina dengan Nakhoda beserta ketiga ABK saat itu sedang melepas tali sembari membuka selang kapal tanker milik Pertamina.
Kegiatan itu dilakukan seusia membongkar muatan BBM melalui Bouy Pipa Pertamina Singel point Mooring (SPM) di tengah laut ke Depo Pertamina Labuhan. Tiba-tiba hujan disertai angin dan ombak yang besar. Untuk menghindari angin kencang dan ombak makin membesar, alhasil nakhofa kapal mengambil keputusan dengan melakukan manuver.
Apesnya, seketika mesin kapal mendadak mati. Pada saat itu, ujung selang sedang terikat pada haluan Kapal Moring. Dan akibat hembusan angin kencang, ombak makin membesar sehingga Kapal Moring tidak bisa mengendalikan. Brakk… lalu terhempas ke bawah Kapal Tanker Pertamina yang telah selesai bongkar BBM di tengah laut. Selanjutnya Kapal Moring PMB 6 milik Pertamina itu tenggelam.
Nakhoda kapal tertahan di dalam ruang kemudi tak mampu menyelamatkan diri. Sedangkan ke 3 Anak Buah Kapal ( ABK) sempat melompat dari atas kapal sebelum tenggelam. Selanjutnya para korban dievakuasi dan dibawa ke RS TNI AL Komang Makes di Jalan Bengkalis Kelurahan Belawan 1, Kecamatan Medan Belawan.
Sementara ketiga ABK dan dua di antaranya warga Langkat ini atas nama Nanda Armanda (28) warga Pangkalan Berandan Kabupaten Langkat, Ahmad Gufroni (36) warga Pangkalan Berandan Kabupaten Langkat, dan Ades Pranata Sitepu (22) warga Desa Naman Kecamatan Karo Kabupaten Tanak Karo mendapat pertolongan di RS TNI AL Komang Makes.
Kemudian jenazah Nakhoda Kapal Moring PMB 6 Rudi Prayouw (52) warga Jalan Bakti Abri Gang Ustad Samsir, Kompolek Pabrik Besi Blok C 35, Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan, ini dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. (pi/din)