DELISERDANG – Kejaksaan Agung ( Kejagung) melalui Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi ( Kejati) Sumatera Utara dibawah Komando Harly Siregar makin mengintensifkan pengusutan kasus dugaan korupsi jual beli Asset PT Perkebunan Nusantara Dua ( PTPN2) yang kini berubah nama menjadi PTPN 1 Regional 1.
Dugaan Korupsi jual beli Asset meliputi kerjasama antara PTPN2 atau PTPN 1 Regional 1 oleh anak perusahaannya yaitu PT Nusa Dua Propertindo ( PT NDP) melalui kerjasama (KSO)dengan PT Ciputra Land di wilayah Kabupaten Deli Serdang.
Menurut PLh Kejati Sumut, M Husairi, ada enam lokasi yang digeledah tim pidsus yaitu Kantor PT NDP di Jalan Sultan Serdang Tanjung Morawa, Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, Kantor PTPN 1 Regional 1 Tanjung Morawa yang dulunya Kantor Direksi PTPN2, Kantor Deli Mega Politan Kawasan Residensial ( DKMR) yang terletak di tiga kantor yaitu di Kecamatan Helvetia serta di Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
Penggeledahan dipimpin langsung Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Moh.Jeffry SH, Kamis,28/8/2025.
” Rangkaian Penyelidikan sebelumnya sudah dilakukan oleh Kejagung atas dugaan tindak pidana korupsi penjualan Asset PTPN oleh PT NDP yang melibatkan PT Ciputra Land melalui kerjasama,” sebut Husairi pada wartawan.
Kejagung juga sudah memeriksa sejumlah Pejabat Dinas Cipta Karya Tataruang Kabupaten Deli Serdang sebelumnya yaitu Kepala Dinas Rahmadsyah Siregar dan Kepala Bidangnya.
Dalam kasus ini diduga merugikan negara hingga trilyunan rupiah. Meliputi proses peralihan Hak Guna Usaha ( HGU) menjadi Hak Guna Bangunan ( HGB) oleh PT NDP dengan tidak memenuhi terlebih dahulu kewajiban penyerahan 20 persen dari luas bidang tanah HGU menjadi HGB kepada Negara
