MEDAN (podiumindonesia.com)- Jalan besar Jamin Ginting KM 14-15 Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Karo yang menuju ke lokasi objek wisata Tanah Karo saat ini kondisinya sudah semakin parah. Di sisi kiri dan kanan jalan yang juga merupakan jalan lintas antar provinsi dari Sumut dan Nangroe Aceh Darussalam ini sudah terlihat berlubang-lubang.
Akibatnya, para pengguna kendaraan baik roda dua dan empat, termasuk sopir truk yang datang dari arah Medan menuju arah Tanah Karo mau pun sebaliknya, merasa cemas setiap kali melintas di lokasi tersebut. Bahkan, tak jarang para pengguna kendaraan roda dua mengalami insiden kecelakaan lalu lintas karena tergelincir saat berusaha menghindari lubang di kiri kanan jalan.
Apalagi kalau turun curah hujan yang deras, kondisi jalan pasti banjir akibat tergenang air. Pasallnya, parit di kiri-kanan jalan tidak mampu menampung debit air hujan.
Hal ini diperparah lagi sejak dibangunnya Perumahan Putra Panorama Vista yang lokasinya berada di sekitar lokasi. Dimana pihak pengembang perumahan tersebut memasang gorong-gorong untuk saluran air terlalu kecil.
“Sudah bertahun-tahun kondisi jalan di sini rusak bang. Bahkan, lubangnya juga semakin dalam. Kalau pengendara roda dua sudah berulang kali kami lihat terjatuh di sini, karena berusaha mengelakkan lubang, apalagi jika dari arah berlawanan si pengendara sepeda motor tersebut berselisih dengan kedaraan lainnya,” ujar salah seorang warga sekitar bermarga Sinuhaji
Hal senada juga diutarakan warga Pancur Batu lainnya. Mereka juga mengaku cukup resah dengan kondisi jalan tersebut, yang memang sudah perlu dibenahi.
“Selama ini yang kami lihat, jalan di sekitar lokasi tersebut baru diperbaiki jika ada pejabat pusat yang hendak berkunjung ke Tanah Karo melalui jalan darat. Namun, pengaspalannya dilakukan hanya sekedarnya saja, yang daya tahannya tidak bertahan lama,” terang warga.
Memang, ungkap warga, saat ini sudah ada sejumlah pekerja dari PU yang mengorek aspal yang sudah rusak. Namun, tidak langsung dibenahi sehingga masih saja dianggap rawan terjadinya kecelakaan.
Dampak dari kerusakan tersebut juga mengakibatkan arus lalu litas sepanjang lebih kurang 2 KM macat. Hal ini disebabkan, karena para pengendara kendaraan melintas secara perlahan untuk menghindari lubang yang menganga.
Untuk itu, warga meminta agar kiranya pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan segera membenahi jalan lintas pariwisata tersebut.
“Jangan tunggu sampai makan korban nyawa, baru pemerintah mau perduli. Kami kan bayar pajak kendaraan, jadi sudah selayaknya prasarana jalan juga harus diperhatikan,” pinta warga penuh harap. (pi/als)