LANGKAT (podiumindonesia.com)-Sempat tertunda pengerjaan pembangunan jembatan Sei Wampu setidaknya 4 tahun, kini kembali dikerjakan. Tak pelak, warga Stabat menyebut ‘derasnya’ kritik dari tokoh masyarakat Langkat salah satu dikerjakannya proyek jembatan menelan anggaran Rp 57 miliar tersebut.
Anwar, seorang warga Stabat mengakui selama ini tokoh pemuda dan masyararakat di Kabupaten Langkat bernama T Syaiful Anhar kerap mengkritisi lewat pemberitaan di media.
Apalagi, kata Anwar, T Syaiful Anhar yang akrab disapa Bang Ipol itu tak pantang menyerah membela hak masyarakat umum.
“Bang Ipol itu dikenal sangat vokal di Kabupaten Langkat. Makanya dia (Bang Ipol) selalu melontarkan kritikan pedas kepada pemerintah. Dan peran Bang Ipol ini sangat kita apresiasi,” ujar Anwar kepada PODIUM, kemarin.
Menurutnya, apa yang disuarakan Bangt Ipol selaku Ketua FKP Sumut ternyata mendapat tanggapan dari pihak Kementerian PUPR di Jakarta.
“Kita berharap tahun ini jembatan yang didambakan warga Langkat bisa diselesaikan. Jembatan Sei Wampu itu sangat vital,” ujar Anwar.
Seperti diketahui, setelah berulangkali diberitakan PODIUM mempertanyakan kelanjutan pembangunan jembatan Sei Wampu, akhirnya sejak beberapa hari lalu pengerjaan kembali dimulai.
Jembatan Sei Wampu yang memisahkan dua kecamatan di Timur Kecamatan Stabat dan Barat, Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat. Terpantau,
para pekerja bangunan jembatan terlihat memagar lokasi yang akan dikerjakan dengan atap seng.
”Kita berharap, jembatan Sei Wampu yang terbentang memisahkan dua kecamatan Stabat dan Wampu dapat diselesaikan dengan segera, mengingat padatnya arus lalu lintas terutama jam-jam sibuk. Apalagi kalau ada truk mogok di tengah jembatan kemacetan sampai dua kilometer tak lagi dapat dihindari,” ujar Izul, warga setempat.
Harapan warga semoga jadi kenyataan meski sempat terbengkalai, pembangunan jembatan Sungai Wampu, akhirnya kembali dikerjakan.
Seorang pekerja mengakui, sempat terbengkalainya pekerjaannya dikarenakan belum duduknya paku bumi yang ditanamkan. Karena kalau langsung dikerjakan sesaat ditanam akan mengakibatkan amblas.
Selain itu, ujar mandor lapangan , beberapa barang yang dipesan dari Inggris saat itu mengalami keterlambatan datang. Untuk itu mereka harus menghentikan pekerjaan dalam jangka waktu yang cukup lama.
“Beberapa komponen rangka bangunan didatangkan dari Inggris, bang, itu juga yang membuat kita sejenak berhenti. Namun, kita berharap ini tidak ada kendala dan pekerjaan akan segera terselesaikan,” ujarnya
Untuk panjang jembatan ini, sambung dia, ada sekitar 150 meter dan beberapa hari mendatang akan kembali dilanjutkan pembangunannya. “Semoga di akhir tahun jembatan sudah dapat diresmikan,” harapnya. (pi/rusdi)