Home NASIONAL KBN Gelar FGD Dengan Tema Bahasan Radikalisme Dan Intoleransi

KBN Gelar FGD Dengan Tema Bahasan Radikalisme Dan Intoleransi

47
0

DEPOK (podiumindonesis.com)- Komunitas Bela Negara (KBN) Kota Depok menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Foodcourt Pondok Labu, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (14/12/2019) sore.

Kegiatan mengangkat tema menangkal radikalisme dan terorisme melalui nilai-nilai Pancasila. Ada pun narasumber yang diundang pada FGD tersebut antara lain Peniliti Lembaga Studi Visi Nusantara, Deni Gunawan., Asisten Peneliti Puslitbang Kemenag, Lufaefi., Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kota Depok, Sidik Mulyono dan Kepala SMP TIK Mizan, Ust. Harkaman.

Dalam paparannya, Kepala Dinas Kominfo Kota Depok menyayangkan terhadap berbagai dinamika yang terjadi tiga tahun terakhir. Menurutnya, banyak sekali aktifitas yang menampilkan intoleransi dan radikalisasi. Hal itu dapat dibuktikan dari pernyataan kelompok tertentu ketika merespon setiap masalah-masalah kebangsaan.

“Kalangan anak muda, tidak boleh lengah harus terus menggelorakan suasana yang sejuk. sehingga mampu merekatkan persatuan sesama anak bangsa, Baik yang beragama Islam, Kristen, Hindu maupun Budha,” katanya.

Selain itu, isu radikalisme harus dicari akarnya supaya bisa diselesaikan dengan maksimal. “Menurut saya isu radikalisme itu soal pemahaman. Maka yang perlu kita cari adalah akar dari radikalisme, bukan hanya yang tampak di permukaan saja,” katanya.

Tiga tahun terakhir, pihaknya menerima laporan dari masyarakat terkait isu yang berkembang di media sosial diantaranya soal narasi buruk yang muncul di Medsos seperti menyalahkan kelompok lain seolah kelompoknya yang paling benar.

Untuk itu, ia mendorong seluruh pemuka agama untuk memberikan pemahaman yang utuh kepada jamaahnya sehingga tercipta suasana yang rukun aman dan damai.

Di tempat yang sama, tokoh masyarakat Kota Depok yang juga Kepala SMP TIK Mizan Ust Harkaman menjelaskan, apa pun alasannya radikalisme harus dilawan dari semua sudut. Tidak bisa melihat radikalisme pada sektor tertentu.

Sebab, nyatanya orang yang berpaham radikal muncul di beberapa sektor penting yang ada di negeri ini. “Paling pentng, radikalisme perlu kita lawan dengan kearifan lokal kita yaitu Pancasila. Pertarungan kita hari ini adalah pertarungan ideologi, antara ideologi radikal dan ideologi Pancasila,” pungkasnya.

Kegiatan ini diikuti oleh ratusan Pemuda dan Mahasiswa yang ada di kota Depok, ysng trrgabung dslsm Komunitas Bela Negara. Jawa Barat. (pi/hamdani)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here