MEDAN (podiumindonesia.com)- Meski penyelidikan sementara menyebut penyebab kebakaran Pajak Tradisional Titi Kuning adalah korsleting, namun isyarat bocah 3 tahun jadi pertanda.
Telusur di lapangan, warga tahu terjadinya kebakaran dari seorang bocah yang tinggal di Gang Setapak yang bersebelahan dengan Pajak Tradiskonal tersebut. Kata warga sekitar, sore jelang kebakaran itu sang bocah bermain di depan rumahnya.
Tak dinyana, melihat api mulai marak, bocah tersebut menjerit memberitahukan ibunya. “Mak…api,” singkat bocah itu seperti ditiru warga di sana, Rabu (21/8/2019) malam.
Nah, setelah diberitahu, ibu sang bocah itu bangkit dari rumahnya. Rumah sang bocah yang hanya berbatas dinding beton milik Pajak Tradisional kian menyambar. Kalut, lalu ibu si bocah berteriak menghentak warga yang bermukim di Gang Setapak.
Begitu juga halnya Kepala Lingkungan 6, Edy yang langsung bertindak. Edy menghubungi Babinsa Kelurahan Titi Kuning bernama Boby Suhana.
Babinsa selanjutnya menuju ke TKP bersama dengan 1 orang personil piket Koramil, Srt Khairul Anwar. Diberitakan sebelumnya, kebakaran hebat melanda Pajak Tradisional Titi Kuning di Jalan Brigjend Zein Hamid Lingkungan 6, Kelurahan Titi Kuning, Kecamatan Medan Johor, Rabu (21/8/2019) sore.
Sebanyak 100 kios pedagang sembako ludes dengan kerugian ditaksir ratusan juta rupiah. Info diperoleh, peristiwa bermula dari kios kelapa yang bersebelahan dengan pedagang ayam milik Husin. Sesaat mesin pemarut kelapa dihidupkan seketika itu jug memercik api hingga menyambar ke mesinnya yang berbahan bakar bensin.
Tak pelak, pedagang langsung berteriak dan berhamburan menyelamatkan diri. Untungnya, sekira pukul 17.30 WIB, petugas pemadam kebakaran turun ke lokasi berusaha menjinakkan si jago merah. “Ya, api begitu cepat menjalar. Ditambah lagi angin kencang,” sebut Yanti, warga yang tinggal di Gang Setapak bersebelahan dengan Pajak Tradisional tersebut. (pi/syahduri)
