DELISERDANG (podiumindonesia.com) – Dua Kelompok massa Ormas nyaris bentrok di Jalan Pembangunan Desa Sekip, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang. Senin malam 25/11/2024 sekitar pukul 22.30 wib.
Bentrokan dapat dicegah setelah sejumlah petugas Kepolisian bersenjata Laras panjang datang memisah dua kelompok massa yang berseteru.
Suasana memanas karena kedua kelompok saling menyalahkan dan tegang urat diduga masalah serangan fajar untuk memberikan pada warga agar paslonnya dipilih.
Dua kelompok ormas yang nyaris bentrok itu berasal dari Pemuda Pancasila, Grib Jaya dan AMPI Lubukpakam. Ketiga ormas ini diketahui mendukung pasangan calon yang berbeda hingga gesekan rentan terjadi dilapangan.
” Ini masalah serangan fajar bagi sembako pada warga jelang pencoblosan, mereka berbeda Paslon dukungan. Semuanya tim sukses berbeda. Hampir bentrok dah ribut bertengkar cuma belum sempat adu fisik karena Polisi bersenjata Laras panjang datang memisahkan keributan,” ucap Sukri warga setempat. Selasa Pagi 26/11/2024.
Informasi dihimpun, awal keributan dimulai sekira Pukul 21.00 wib Organisasi Pemuda Pancasila Lubuk Pakam melakukan sweeping terhadap Grib Jaya Lubuk Pakam yang di duga ikut serta dalam membagikan beras namun setelah dicari beras tersebut tidak ada.
Namun masing masing kelompok massa bersitegang dan saling tuding bahwa mereka tidak ada melakukan suap serangan Pajar pada warga.
Petugas Panwaslu Lubukpakam yang datang ke lokasi keributan membenarkan kejadian itu. Mereka mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa ada pembagian beras di jalan pembangunan desa sekip, setibanya di TKP tidak ditemukan barang buktinya.
” Tidak kita temukan, ada melakukan kegiatan apapun untuk serangan fajar termasuk bagi bagi sembako dari paslon manapun di lokasi tersebut,” ucap Petugas Panwascam Lubukpakam.
Diketahui bersama bahwa saat ini sedang berada di tahapan masa tenang pilkada tahun 2024 sesuai Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2024 tentang Kampanye Pilkada dan Massa Tenang Pilkada.
Namun pilkada Deliserdang saat ini intensitasnya panas dan rawan kericuhan, pasalnya banyak oknum ASN, Kepala Desa, Camat hingga oknum APH sampai oknum penyelenggara itu sendiri terindikasi kuat ikut cawe cawe dalam memenangkan salah satu Paslon. Netralitas menciptakan Pilkada Demokrasi hanya isapan hanya selogan