STABAT (podiumindonesia.com)- Kota Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera UTara, untuk kali ini gagal meraih Piala Adipura penghargaan buat kota bersih. Terbukti untuk provinsi ini hanya dua daerah yang menerimanya yaitu Lubuk Pakam dan Tebing Tinggi.
Hal itu disampaikan Sekretaris Kompak Langkat Hidayat Syahputra, di Stabat, Rabu.
Hidayat Syahputra menyampaikan bila tidak gagal meraih piala Adipura merupakan kado yang sangat terindah buat Hari Jadi Kabupaten Langkat ke-269, termasuk buat Bupati Langkat Ngogesa Sitepu yang akan berakhir masa jabatannya bulan Februari mendatang.
“Kegagalan ini ditahun mendatang jangan sampai terjadi lagi, untuk itu lintas instansi harus secara bersama-sama memikirkan maupun juga mensukseskan program yang akan dilakukan guna penilaian mendatang,” katanya.
Ia melihat, tidak adanya dukungan dan konsep yang jelas untuk menjadikan kota Stabat sebagai ibukota Kabupaten Langkat, sehingga patut disayangkan akhirnya adipura gagal diraih.
Yang menjadi perhatian serius di Stabat itu selain masalah kebersihan, juga masalah lingkungan (debu), partisipasi masyarakatnya, termasuk melakukan penghijauan secara menyeluruh.
“Penghijauan secara menyeluruh itu harus dilakukan di Kelurahan Stabat Baru, Kelurahan Kwala Bingei, Kelurahan Perdamaian, Desa Sidomulyo, Kelurahan Paya Mabar,” katanya.
Kedepannya, harus ada sinergi yang melibatkan berbagai komponen dan elemen masyarakat yang ada agar adipura dapat kembali diraih di zaman kepemimpinan Bupati terpilih Terbit Rencana Perangin-angin, sebab penilaian akhir tentu akan semakin komplex.
“Bupati terpilih juga harus tegas dalam menentukan Kepala Dinas yang bisa bekerja untuk menjadikan kota Stabat kembali meraih adipura. Ini kerja besar yang tidak main-main, kalau tidak kegagalan akan kembali lagi,” pungkasnya. (PI/ANT)