
DELITUA (podiumindonesia.com)-.
Terkait arogansi Lurah Delitua Timur M Fadly Fadillah, yang melarang wartawan untuk mewawancarai Wakil Bupati Deliserdang HM Ali Yusuf Siregar, Kamis kemarin, membuat tokoh masyarakat Delitua Gatot Ginting angkat bicara.
Gatot Ginting yang diminta tanggapannya, Minggu (2/8/2020) mengatakan, ketidakmampuan lurah untuk memimpin terlihat dari sifat arogansinya. Lurah tersebut dianggap tidak bisa berbaur dengan masyarakatnya. “Bahkan saya sendiri sebagai tokoh masyarakat di Kecamatan Delitua belum mengenal lurah tersebut,” sebutnya.
Dari perlakuannya melarang wartawan untuk konfirmasi kepada Wakil Bupati Deliserdang tersebut terlihat kalau dia (Lurah Delitua Timur-red) hanya mau melayani atasannya saja.
“Gatot Ginting menambahkan, apakah Lurah Seperti Ini patut menjadi Contoh Untuk Masyarakatnya,” ujarnya bertanya.
Menurut Gatot Ginting, menjadi pemimpin itu harus mampu memperlihatkan sikap dan bisa memjadi contoh untuk masyarakat yang lain, bila tidak mampu, hendaknya Lurah tersebut mudur saja.
Sekedar diketahui, sikap arogansi yang ditunjukan M Fadly Fadillah, SSTP, Lurah Deli Tua Timur, Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang terhadap wartawan media online, media cetak dan media elekronik pada Kamis (30/7/2020) sekitar jam 11.00 WIB.
Saat itu, wartawan Media Online, Media Cetak dan Media Elekronik hendak mewawancarai Wakil Bupati Deli Serdang, HM Ali Yusuf Siregar terkait musibah angin puting beliung yang menimpa warga Desa Deli Tua, Kecamatan Namorambe dan Kecamatan Deli Tua
Namun sayang, niat wartawan konfirmasi untuk melengkapi berita mereka dihalang-halangi Oleh M Fadly Fadillah, SSTP, Lurah Deli Tua Timur, Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang.
Dengan suara lantang terkesan arogan, “kuli tinta” dilarang menjumpai wakil bupati Deli Serdang, “Jangan-jangan,” bentak M Fadly Fadillah, SSTP, dengan nada tinggi.(pi/als)