TOBA (podiumindonesia.com)- Temuan menggegerkan di Kabupaten Toba. Seorang mantan anggota DPRD Toba Samosir (Tobasa) ditemukan meregang nyawa di rumahnya di Desa Patane V, Kecamatan Porsea. Mirisnya lagi sekujur tubuh terluka. Muncul kecurigaan atas kematian korban hingga akhirnya keluarga pun meminta pihak kepolisian untuk melakukan autopsi.
Korban bernama Wesly Sitorus yang merupakan mantan anggota DPRD Kabupaten Toba Samosir pada periode pertama sejak Kabupaten tersebut dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara pada 1999 lalu.
Kasi Humas Polres Toba, AKP Bungaran Samosir membenarkan adanya penemuan mayat di Desa Patane V, Kecamatan Porsea di dalam rumahnya.
“Mayat tersebut bernama Wesly Sitorus, laki-laki, umur 57 tahun, pekerjaan wiraswasta. Posisi mayat ditemukan dalam posis telungkup di depan pintu kamar tidurnya pada Jumat (2/8/2024),” terang AKP Bungaran Samosir, Minggu (4/8/2024) siang.
Selanjutnya personil Polsek Porsea kemudian dibantu Sat reskrim Polres Toba membawa mayat tersebut ke RSUD Porsea untuk dilakukan visium terhadap mayat tersebut.
“Ada pun hasil pemeriksaan luar yang dari visum terdapat beberapa luka lecet di tubuh yaitu, luka lecet di atas pelipis sebelah kanan, luka lecet di kening tengah di sebelah kiri, luka lecet di samping wajah kanan, luka jeratan di leher, luka lecet bahu kiri atas, rusuk sebelah kiri bengkak dan ada luka-luka lecet lainnya,” paparnya.
Saat ini mayat tersebut telah di bawa ke Rumah sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi untuk dilakukan autopsi.
“Kasus penemuan mayat ini sudah di tangani oleh pihak kepolisian Resort Toba dan melakukan penyelidikan terhadap kasus penemuan mayat yang diduga meninggal tidak wajar,” pungkasnya.
Diketahui juga bahwa korban merupakan pengusaha panglong di sana. Sebelumnya, jenazah korban dilihat oleh temannya sesama pengusaha bahan bangunan bernama Saibun Butarbutar, yang saat itu ingin menemuinya.
Kedatangan Saibun untuk membicarakan suatu hal terkait bidang usaha yang dilakoni mereka. Setelah Saibun bertanya kepada pekerja bangunan di samping panglong dan tetangga, kemudian memanggil nama korban sambil berjalan menuju rumah kecil di belakang tempat usahanya itu.
Tetapi tidak ada jawaban. Namun setelah dekat ternyata pintu rumah dalam keadaan terbuka.
“Setelah saya dekati dan amati, ternyata Wesly Sitorus dalam keadaan tergeletak di depan pintu, kemudian saya berlari memanggil pekerja bangunan untuk melihat korban,” ungkap Saibun.
Dari situ kemudian arga dan pemerintah desa setempat masuk ke rumah. Mereka melihat kondisi korban sudah terbujur kaku. Temuan tersebut dilaporkan kepada pihak kepolisian setempat. (doer)