SIDIKALANG (podiumindonesia.com)- Material proyek pembangunan trotoar di sekitar kota Sidikalang, Kabupaten Dairi dibiarkan menumpuk dan berserak hingga memakan setengah badan jalan. Sehingga mengancam keselamatan warga, khususnya para pengandara yang melintas.
Seperti yang terlihat di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang, dimana material berupa batu padas, kerikil dan pasir diduga sengaja ditumpuk dan berserak di badan jalan.
Walau pun sudah dikeluhkan warga dan kerap memakan korban, namun pihak rekanan atau pemborong proyek tidak pernah mengindahkan dan memperdulihkan keluhan tersebut.
“Tumpukan material itu sudah meresahkan warga dan pengendara, bahkan pada saat jam sibuk kerap membuat kemacetan. Begitu juga pada malam hari, kurangnnya penerangan membuat rawan kecelakaan,” kata Juni Sihombing kepada wartawan, Jumat (13/12/2019).
Juni berharap, instansi terkait maupun pihak rekanan membenahi material yang berserak dibadan jalan. Sehingga para pengendara tidak terganggu dengan keberadaan proyek yang sedang dikerjakan.
“Sebelum ada pengendara yang terjatuh karena menabrak tumpukan material yang berserak. Agar tidak memakan korban berikutnya, kami minta instansi terkait dan pihak rekanan tidak menumpuk material bagunan dibadan jalan,” ucap Juni.
Hal senada juga disampaikan, Marga Tampubolon. Menurutnya, dalam pengerjaan proyek pihak rekanan/ pemborong tidak memperhatikan keselamatan warga mau pun pengendara. “Seharusnya material yang menumpuk di badan jalan di pinggirkan, agar badan jalan tidak menjadi sempit dan mengganggu lalulintas,” ujarnya.
Disebutkannya, akibat tumpukan material pembangunan proyek yang berserak di badan jalan, sebelumnya di jalan Sidikalang-Parongil menyebabkan kecelakaan yang membuat korbannya meninggal dunia.
“Jadi, seharusnya itu bisa menjadi pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Untuk itu kita meminta pihak Satlantas Polres Dairi memberikan teguran dan memperingatkan pihak rekanan/pemborong yang seenaknya menumpuk material proyek di badan jalan,” ungkap Tampubolon. (pi/gun)