MEDAN (podiumindonesia.com)- Provinsi Sumatra Utara menjadi tuan rumah (host city) penyelenggaraan Sidang Umum ke-10 Tourism Promotion Organization (TPO) for Asia Pacific Cities (The 10th General Assembly TPO) tahun 2021.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumut, Ria Novida Telaumbanua mengatakan terpilihnya Sumut menjadi tempat penyelenggaraan even pariwisata bergengsi itu setelah melalui voting yang ketat pada 9th General Assembly TPO di Hotel Paradise Busan, Korea Selatan, 25-28 September 2019.
Ria Telambanua yang memimpin delegasi Sumut mewakili Gubsu, Edy Rahmayad pada Sidang Umum TPO ke-9 itu, diberikan kesempatan untuk memaparkan sekaligus mempromosikan potensi pariwisata dan kebudayaan Sumut pada sesi The 34th Executive Committee Meeting agar dapat menjadi tuan rumah Sidang Umum ke-10 TPO 2021.
“Dan akhirnya kita Provinsi Sumut berhasil mendapatkan vote terbanyak dari member Executive Committee serta pada waktu vote pleno dari seluruh member TPO yang hadir,” ujar Ria Telaumbanua, kemarin.
Kedatangan para delegasi pada Sidang Umum ke-10 TPO tahun 2021 di Sumut nantinya, kata Ria, akan berdampak positif terhadap perekonomian Sumut. Kedatangan para anggota delegasi nantinya, juga akan mendongkrak kunjungan jumlah wisatawan di Sumut.
Ditambahkannya, baik Gubernur mau pun Wakil Gubernur Sumut, mengapresiasi terpilihnya Sumut sebagai tuan rumah. Disbudpar Sumut diarahkan mempersiapkannya secara matang, serta agar berkordinasi ke berbagai pihak termasuk Kementerian Pariwisata dan stakeholder pariwisata.
TPO for Asia Pasific Cities merupakan suatu organisasi Internasional yang berdiri sejak tahun 2002. Tujuannya untuk mengembangkan dan mempromosikan pariwisata di kawasan Asia Pasifik, terutama jaringan anggota-anggotanya. Saat ini TPO beranggotakan 124 kota dari 15 negara.
9th General Assembly TPO di Busan itu juga dihadiri Bupati Sergai, Soekirman, Bupati Samosir, Rapidin Simbolon. Kedua bupati juga ikut memberi paparan atas pembangunan kepariwisataan daerahnya. Rapidin fokus dengan keindahan Danau Toba dan keluhuran budaya-nya sedangkan Soekirman fokus untuk membangun wisata tani dan wisata desa. (pi/mbc)