Beranda OPINI Membangun Wisata Budaya & Relegi Di Kabupaten Langkat (Oleh: Rusdi Muhammad)

Membangun Wisata Budaya & Relegi Di Kabupaten Langkat (Oleh: Rusdi Muhammad)

131
0

GUBERNUR Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan, Kabupaten Langkat harus bangkit dan kembali berjaya seperti era 1960 sampai 1970-an. Saat itu, kabupaten yang didominasi etnis Melayu ini berjaya dengan gas dan minyak, tetapi sekarang tidak lagi.

“Langkat ini maunya ke mana? Hanya begini-begini saja? Lebih baik zaman atok (kakek) saya daripada sekarang,” kata Edy kepada para camat, kepala desa, lurah, organisasi masyarakat, dan etnis di Rumah Besar Langkat, Stabat, Rabu (28/11/2018).

Dia mengajak seluruh masyarakat, terutama kepala desa, untuk bangkit membangun Langkat karena daerah ini memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Ada gas, minyak, pertanian dan perkebunan yang luas. “Tapi kenapa kita tak bisa berbuat, ke mana kita?” tanya dia.

Minyak sudah tak ada, pertanian kian menyusut karena kebutuhan tanah untuk pembangunan perumahan, yang masih bisa dikembangkan adalah pariwisata mengembangkan cagar budaya. Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin angin juga mengatakan, banyak nilai kearifan lokal dari budaya tradisi yang menjadi panduan.

Itu diucapkannya pada ‘Pesta Budaya Kerja Tahun’ di Desa Besadi, Kecamatan Kuala, Senin, 5 Januari 2019. Wisata relegi di Langkat bukan hanya masjid Azizi Tanjung pura atau perkampungan suluk di Babussalam saja. Banyak peninggalan sejarah kesulitanan Langkat sebagai cagar budaya yang luput dari perhatian Dinas Pariwisata Langkat. Andaikata cagar budaya ini dipugar menjadi wisata andalan bagi Pemkab Langkat.

Jejak sejarah Kesultanan Langkat banyak tersebar di beberapa kecamatan, seperti di Kecamatan Wampu terdapat makam Tuan Raja Wan Supan berada di Dusun Ampera I Desa Stabat Lama Barat. Kondisi makam berada di belakang rumah warga hanya berjarak beberapa puluh meter dari tebing Sei Wampu terdapat beberapa makam lainnya. Andaikata dapat dipugar dan di tata dengan baik bisa menyedot kedatangan wisatawan untuk berkunjung di Langkat. Bukan saja sebagai tempat pelajaran sejarah bagi siswa dan penelitan mahasiswa jurusan sejarah tapi juga bagi keluarga. Di sisi lain dapat meningkatkan pendapatan asli daerah dan ekonomi masyarakat sekitar.

Termasuk kawasan Paya Jonggong di Desa Stabat Lama di sana banyak peninggalan jejak sejarah kesultanan Langkat. Di masa Lalu apabila terjadi banjir besar ditandai dengan dentuman meriam Paya Jonggong. Banyak cerita bahasa tutur dari orang-orangtua tentang kawasan Paya Jonggong. Termasuk makam Wan Djabar di Paya Kandang Desa Stabat Lama. Cuma saja masih harus ada penelitihan ahli sejarah karena selama ini masih sebatas bahasa tutur dari orang-orangtua kepada anak cucunya.

Di Kecamatan Hinai terdapat Makam Indra Bongsu, anak kelima dari Raja Bendahara Badiulzaman bin Raja Kahar di bawah benteng Belanda berdekatan dengan tepi Sei Wampu kampung Payarengas Kecamatan Hinai Langkat

Menurut bahasa tutur dari orang-orangtua, sepanjang tepian Sei Wampu itu Kerajaan Langkat Lama dan dari Kelurahan Bingai (Wan Desan)-Teluk Johor (Wan Djabar Paya Jongkong Stabat Lama ) Pantai Luas (Pelabuhan)-Jentera Malay sebagai Pusat Kerajaan Langkat dari Raja Tuah Hitam, Raja Bendahara Nobatsyah dan Tuanku Wan Supan serta Stan Matsyekh yang kini di Ampera dan II hingga Payarengas (Indra Bongsu)..

Pantai/Pati Gemi, Pantai Gani,Kelurahan Stabat Baru (Stan Mangedar), Ara Condong/Ulu Brayon (Holland yang tak berhasil dibangun hingga masyarakat kampung pulau haji kini desa Suka Mulia yang digusur Belanda pindah membuka kampung di Ara Condong dan/Ulat Berayun).

Semua itu berada di sepanjang Sei Wampu itulah peradaban Langkat Lama yang kini ada di 4 Kecamatan yaitu Stabat- Secanggang, Wampu, dan Hinai, Belum lagi yang berada di Kecamatan Gebang, Babalan, Pangkalan Susu, Besitang, Bahorok dan kecamatan lainnya. Penelitian sejarah dan pemugaran situs-situs sejarah kesultanan Langkat penting untuk gemerasi mendatang.

Jangan lupakan sejarah karena dari sejarah kita mengetahui kehidupan masa lalu. Kini masyarakat menanti janji Bupati Terpilih Terbit Rencana PA untuk melestarikan budaya tradisi yang ada di Langkat. (***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini