STABAT (podiumindonesia.com)- Ini gambaran nyata di Pemkab Langkat terutama menerpa prajurit TNI. Apa pasal? Ya, masalahnya cukup sederhana. Bahwa TNI di Langkat tak punya kantor sendiri. Hingga acara serahterima jabatan dari Dandim lama Letkol Arh Desy Rahmanto ke yang baru Letkol Inf Deni Eka Gustiana, toh kantor Kodim 02/03 Langkat belum berdiri di Bumi Amir Hamzah ini.
Di mana sekarang posisi kantor Kodim 02/03 Langkat? Mungkin semua masyarakat sudah tahu, kalau kantor Kodim 02/03 Langkat itu berada di Kotamadya Binjai. Yang dikesalkan, sejak perpindahan Ibukota Langkat dari Kota Binjai sejak 1984 hingga sekarang ini (2017), para prajurit TNI seolah bukanlah bahagian dari Kabupaten Langkat.
Itu tadi, Kodim 02/03 terlegetimasi Langkat, namun nyatanya masih berada di Binjai. Padahal, apabila kantor Kodim 02/03 Langkat mau dipindah dari Binjai ke Stabat taklah sulit. Sebab lahan kantor telah disiapkan Pemkab Langkat. Lokasinya di Jalan Proklamasi, wilayah perkantoran pemkab tepatnya di sebelah Mapolres Langkat.
Mirisnya lagi tapak kantor Kodim 02/03 Langkat itu kini telah ditanami tanaman jagung. Tak pelak rasa prihatin terlontar dari tokoh masyarakat Kabupaten Langkat melihat kondisi tersebut.
Nah, kalau dihitung-hitung, dari 1984 hingga 2017, selama usia 33 tahun perpisahan Ibukota Kabupaten dari Binjai ke Stabat, begitu pula para prajurit harus ulang-alik ke Kota Rambutan tersebut. Dengan satu tujuan mengabdi kepada negara nusa dan bangsa.
Namun yang jadi pertanyaan, selama 33 tahun itu pula Pemkab Langkat dipimpin oleh enam putra terbaiknya, tapi tak jua bisa memindahkan kantor Kodim 02/03 ke Stabat. Terdata masa itu kepemimpinan Langkat dipegang putra terbaiknya, seperti Mulyadi, Marzuki Herman, Zulfirman Siregar, Zulkifli Harahap, Syamsul Arifin dan kini Ngogesa
Sitepu.
Apakah Pemkab Langkat tak punya anggaran membangun kantor Kodim 02/03! Atau kondisi ini sengaja dijadikan ajang pembiaran? Entahlah, semua itu belum terpublis ke permukaan. Apa penyebabnya, mengapa lahan yang telah diberikan untuk pembangunan kantor hanya bisa ditanami tanaman jagung, atau menunggu waktu yang tepat ketika Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi menjabat Gubernur Sumut.
Soal tetek bengek dana pembangunan kantor, secara logis bisa digunakan dalam bentuk anggaran DAK, DAU, bisa juga hibah. Apalagi tersiar ke permukaan, banyak kantor-kantor pemerintahan memakai dana tersebut yang sengaja ‘diposkan’ untuk rehab mau pun memperindah kantor.
Andai semua pejabat Pemkab Langkat berpikir jernih, masalah pemindahan kantor Kodim 02/03 dari Binjai ke Stabat, boleh dikata seperti membalikkan telapak tangan saja. Tidaklah rumit dan tak butuh diskusi, MoU atau apalah namanya.
Dan kasus ini pernah dimuat PODIUM pada edisi beberapa tahun silam. Sayang, ulasan detail harapan masyarakat Langkat agar kantor Kodim 02/03 dipindahkan ke Stabat hanya angin lalu semata. Tak ada pejabat yang mencermati, seolah tutup mata dan telinga.
Di tengah kematangan usia Kota Stabat sebagai Ibukota Kabupaten Langkat, asa masyarakat masih bergelora. Masyarakat tak henti bertanya: “Kapan Kantor Kodim 02/03 Langkat Dibangun”. Siapa yang berhak menjawab, tolong beri jawaban secara cermat. SEMOGA!!!