GEBANG (podiumindonesia.com)- Kehadiran MN yang diklaim menguasai lahan milik Anwar Abas, warga Lingkungan VI, Kelurahan Pekan Gebang, Kecamatan Gebang, Langkat, membuat sejumlah warga resah. Apalagi, info diperoleh kru koran ini, MN telah mendirikan tiga bangunan kayu di areal tersebut minta izin terlebih dahulu.
Pemilik lahan yang selama ini ditempati MN adalah Anwar Abas. Pria 75 tahun tersebut mengaku sedikit bingung bagaimana mengambil tindakan serta keputusan terhadap sikap MN. Alhasil, Anwar Abas pun menitipkan pesan kepada wartawan agar disampaikan kep Selamat Sahri, selaku Lurah Pekan Gebang.
“Dia (MN) sudah bertahun lamanya menempati dan menguasai tanah anak saya. Saya mohon Pak Lurah Selamat untuk mengambil tindakan. Sebab yang kita khawatirkan kalau kita bersikap, bisa terjadi sesuatu yang membuat hati MN tak tenang,” sebut Anwar Abas, Kamis kemarin.
Anwar juga mengungkap bahwa selama ini MN punya anak yang bisa mengurusnya. “Nah, lebih baik Pak Lurah Selamet memanggil anak atau keluarga MN untuk berembuk membawanya ke rumah anaknya itu. Sekali lagi kami minta tolong Pak Lurah, apalagi kami kan sudah tua,” pinta Anwar.
Kekhawatiran yang sama juga dirasakan Nursam (79). Warga Lingkungan VI Kelurahan Pekan Gebang ini menceritakan tanaman rambung dan pinang milik anaknya diduga dirusak MN untuk bahan material pembuat pondoknya.
“Tanaman rambung dan pinang anak saya ditebang untuk pondok MN, padahal sayalah yang mengurus dan merawatnya,” tukas Nursam. Pun demikian, Nursam mengaku tak mampu berbut apa-apa.
“Sekarang yang saya khawatirkan nyawa kami terancam. Dari pada ribut, jadi kami lebih banyak diam, trauma saya mengenang nasib almarhum suami saya yang pernah dibacoknya (MN-re),meskipun MN sudah menjalani hukuman tapi tetap saja dia meresahkan kami,” ungkap Nursam.
Selamat Sahri ketika dikomfirmasi lewat mengakui Nursam ada menemuinya. “Saya minta bukti surat tanah, tapi dia tidak menunjukkannya sama saya,” terang Selamat.
MN ketika ditemui terlihat duduk nyantai di kursi pondoknya. Kepada wartawan, MN menjelaskan tidak betah tinggal bersama anaknya di Bahorok. “Pusing saya dekat sama pasar rumah anak saya, sering terjadi kecelakaan,” pungkas MN sembari menambahkan dia memiliki empat anak. (pi/sahrul)