Home DAERAH Minum Racun Usai Ngamuk Bacoki 4 Tetangga dan Bakar Rumah (Kisah Tragis...

Minum Racun Usai Ngamuk Bacoki 4 Tetangga dan Bakar Rumah (Kisah Tragis dari Tapanuli Utara)

58
0
Ilustrasi
Ilustrasi

TAPUT (podiumindonesia.com)- Tragis! Tak ada angin tak ada hujan, seorang pria dari Tapanuli Utara (Taput) mengamuk. Dengan sejadinya laki yang diketahui bernama Tap Hamonangan Sitompul itu membabibuta menghantami warga yang tak lain tetangganya di Desa Selamat, Kecamatan Purbatua, Taput itu turut jadi sasaran.

“Entah setan apa yang merasuki diri Tap Hamonangan Sitompul, warga Dusun Desa Selamat Kecamatan Purbatua Kabupaten Tapanuli Utara, sehingga nekat menganiaya empat orang tetangga sendiri lalu membakar satu rumah korban yang dianiaya,” sebut Kapolres Tapanuli Utara, AKBP Ronal FC Sipayung melalui Kasi Humas Aiptu Walpon Baringbing, Jumat (25/02/2022).

Korban yang dianiaya, yakni Kompader Hutagalung (51), Epe Tambunan (69), Tardas Dante Sitompul (61), dan Hotmiang Panggabean (43), warga setempat.

“Kejadiannya dini hari tadi sekitar pukul 02.00 WIB. Dari hasil interogasi di lokasi kejadian, pelaku pertama sekali mendatangi rumah korban Epi Tambunan dengan menggedor-gedor pintu rumahnya. Korban yang membukakan pintu langsung dibacok pelaku dengan menggunakan parang hingga terluka,” terangnya.

Selanjutnya, pelaku mendatangi rumah tetangga dekat Epi, yakni Tardas Dante Sitompul dan istrinya Hitmiang Panggabean, yang mengalami perlakuan yang sama dari pelaku hingga kedua korban mengalami luka di bagian kepala.

“Sepertinya masih kurang puas, pelaku kembali mendobrak pintu rumah sebelahnya, yaitu milik Kompader Hutagalung. Saat pintu sudah terbuka, lalu Kompader Hutagalung dan Istri Kristina Sitompul menahan pintu agar pelaku tidak bisa masuk ke rumah. Saat terjadi dorong-mendorong pintu pelaku pun membacok tangan Kompader Sitompul,” paparnya.

Karena tidak bisa masuk ke rumah korban Kompader Hutagalung, lalu pelaku mengambil bensin yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan menyiramkannya sehingga rumah korban pun hangus terbakar.

“Saat rumah korban Kompader sudah terbakar, korban bersama istrinya lari dari belakang dan menjerit-jerit minta tolong hingga menyita perhatian warga dan berusaha memadamkan api agar tidak merembes ke rumah yang lain serta sebagian warga lain membawa korban yang dibacok ke Puskesmas untuk pengobatan,” ujar Walpon.

Usai melancarkan aksi setannya, pelaku melarikan diri ke depan rumahnya lalu meminum racun Insektisida merek Sidabas 500 EC, dan meninggal dunia.

“Dari hasil interogasi tim, pelaku diduga kuat sudah mempersiapkan rencana penganiayaan dan pembakaran tersebut kepada para
tetangganya. Sebab, di dalam tas sandang pelaku ditemukan berupa bensin, mancis, parang, dan racun hama,” tukasnya.

Saat ini keempat korban penganiayaan masih dalam perawatan di Puskesmas Pahae Jae, sedangkan jenazah pelaku sudah diserahkan
kepada pihak keluarga.

“Saat ini, tim inafis masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan selanjutnya,” pungkas Walpon. (pi/ant)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here